Bupati Taput Minta Pekerja Lokal Jadi Tuan di Negeri Sendiri: “Bangun Sekolah dan Irigasi, Tapi Ekonomi Warga Juga Harus Hidup!”

Bagikan Artikel

Bonarinews.com, Tapanuli Utara – Di tengah gempuran proyek-proyek besar yang digarap di berbagai daerah, Bupati Tapanuli Utara, Dr. Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat, S.Si., M.Si., punya pesan sederhana tapi bermakna dalam: pembangunan jangan hanya membangun gedung, tapi juga harus membangun kehidupan masyarakat lokal.

Pesan itu disampaikan Bupati saat meninjau sejumlah proyek pembangunan di Taput, Rabu (22/10/2025). Ia meninjau revitalisasi dua sekolah dasar — SD Negeri 173298 Sitabotabo di Kecamatan Siborongborong dan SD Negeri 178492 Pagarbatu di Kecamatan Sipoholon — serta proyek pembangunan irigasi Aek Pangasean di Desa Hutaraja, Sipoholon.

Kepada para pekerja di lapangan, Bupati menekankan pentingnya semangat dan tanggung jawab dalam bekerja. “Pembangunan sekolah harus dilakukan dengan baik, sesuai perencanaan dan kebutuhan, agar menghasilkan bangunan yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi anak-anak,” ujarnya.

Namun di balik pesan teknis itu, ada makna yang lebih besar. Jonius ingin agar setiap pembangunan di Taput menjadi penggerak ekonomi lokal. Ia menegaskan agar pekerja dan pengusaha lokal dilibatkan secara maksimal — bukan sekadar penonton di tanah sendiri.

“Gunakan tenaga kerja dari masyarakat sekitar, dan belanjakan material di toko-toko lokal. Dengan begitu, uangnya berputar di masyarakat kita sendiri,” tegasnya.

Bupati menilai, pembangunan yang berkeadilan harus mampu menghadirkan efek domino: infrastruktur tumbuh, lapangan kerja terbuka, dan ekonomi rakyat berdenyut.

Proyek irigasi Aek Pangasean sendiri merupakan bagian dari program Optimasi Lahan Tahap II Tahun Anggaran 2025, yang dibiayai dari APBN melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera II Medan. Pekerjaan ini mencakup pembangunan saluran primer sepanjang 400 meter, saluran sekunder segmen 1 sepanjang 199 meter, dan segmen 2 sepanjang 82 meter, dengan total 681 meter jaringan irigasi baru.

Tak hanya fokus pada infrastruktur fisik, Pemkab Taput juga menaruh perhatian besar pada kesejahteraan sosial melalui pembangunan sektor pendidikan dan pertanian. Dua hal yang, menurut Bupati, menjadi fondasi kemajuan daerah.

“Kalau anak-anak belajar di sekolah yang layak, dan petani punya air yang cukup untuk sawahnya, itu artinya pembangunan kita benar-benar menyentuh rakyat,” ucapnya.

Lewat langkah-langkah seperti ini, Taput bukan hanya membangun tembok dan saluran air, tapi juga sedang membangun kemandirian — agar rakyatnya bisa menjadi pelaku utama dalam pembangunan, bukan sekadar penonton perubahan. (Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *