Bupati Samosir Audiensi ke Kementan, Dorong Pengembangan Kopi dan Kakao serta Hilirisasi Komoditi Lokal

Bagikan Artikel

Bonarinews.com, Jakarta – Pemerintah Kabupaten Samosir terus memperkuat sektor perkebunan sebagai salah satu pilar ekonomi daerah. Selasa (7/10/2025), Bupati Samosir Vandiko T. Gultom melakukan audiensi ke Kantor Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian RI di Gedung C Kementan, Jakarta, untuk memaparkan capaian dan rencana pengembangan komoditi unggulan di wilayahnya.

Dalam pertemuan tersebut, Bupati Vandiko menyampaikan bahwa Pemkab Samosir telah berhasil memperoleh Sertifikat Indikasi Geografis (IG) untuk Andaliman Pulo Samosir, yang kini telah diserahkan kepada Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Andaliman Pulo Samosir. Selain itu, varietas Kopi Arabika Typica Samosir juga telah diluncurkan dan didaftarkan sebagai varietas lokal di Kementerian Pertanian, yang kini tengah menunggu proses sertifikasi.

“Sejak tahun 2022, Pemkab Samosir sudah melakukan program pengembangan dan peremajaan kopi dengan dukungan APBN. Untuk tahun 2025, kami kembali mendapat bantuan peremajaan 100 hektare dan perluasan tanam seluas 200 hektare,” ujar Vandiko.

Dalam kesempatan itu, Pemkab Samosir juga mengajukan proposal untuk pengembangan komoditi Kopi dan Kakao, serta program hilirisasi Kemiri dan Nira agar nilai tambah hasil perkebunan dapat dinikmati langsung oleh masyarakat.

Plt. Direktur Jenderal Perkebunan Kementan RI, Dr. Abdul Roni Angkat, menyambut baik berbagai inisiatif tersebut. Ia mendorong agar Kabupaten Samosir fokus pada penguatan komoditi kopi, terutama di sektor hilirisasi, sehingga dapat menjadi sentra pengembangan kopi nasional.

“Fokuslah di komoditi kopi dan hilirisasinya. Kebutuhan lahan 7.000 hektare agar segera dikejar dan dikembangkan dalam satu kawasan,” ujar Abdul Roni.

Selain itu, Kementan RI juga berencana menurunkan tim ke Samosir untuk membantu penanganan serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang belakangan mengancam tanaman kopi di daerah tersebut.

Langkah ini diharapkan mampu memperkuat posisi Samosir sebagai daerah penghasil kopi dan komoditi perkebunan unggulan yang berdaya saing tinggi di tingkat nasional maupun internasional. (Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *