Bonarinews.com – Meskipun cabang olahraga Boccia mungkin masih asing di telinga masyarakat Indonesia, namun olahraga ini diprediksi akan mencuri perhatian utama di Paralimpiade Paris 2024.
Boccia adalah olahraga yang dirancang khusus untuk penyandang disabilitas cerebral palsy, dan telah diperkenalkan sejak Paralimpiade 1984 di Amerika Serikat.
Saat ini, Boccia tidak hanya menjadi ajang kompetisi di Paralimpiade, tetapi juga sering dipertandingkan di berbagai event para games.
Apa Itu Boccia?
Boccia merupakan olahraga yang mengutamakan ketepatan, dimainkan oleh dua tim dengan masing-masing tiga orang pemain. Setiap pemain memiliki dua bola dalam pertandingan, sementara untuk kategori berpasangan dan tunggal, masing-masing pemain melempar tiga dan enam bola. Durasi pertandingan Boccia bervariasi: empat menit untuk tunggal, lima menit untuk pasangan, dan enam menit untuk tim beregu.
Lapangan Boccia memiliki ukuran 12,5 meter x 6 meter, dengan area khusus untuk kursi roda berukuran 2,5 meter x 1 meter. Pertandingan Boccia berlangsung dalam beberapa babak, dengan empat babak untuk kategori tunggal dan pasangan, serta enam babak untuk tim beregu.
Cara bermain Boccia cukup unik. Para atlet secara bergantian meluncurkan bola berdiameter 100 milimeter dan seberat 275 gram dengan presisi tinggi.. Dalam permainan ini, terdapat tiga warna bola—putih, merah, dan biru. Bola putih, yang disebut jack, merupakan sasaran utama lemparan dari tim lawan.
Tim yang memiliki bola terdekat dengan jack akan mendapatkan poin. Jika bola tim lawan tidak bisa melampaui jarak bola jack, tim yang melempar akan terus berusaha hingga bola habis.
Dalam pertandingan Boccia, terdapat dua wasit yang bertugas—wasit utama dan seorang line person—yang mengukur jarak bola dari jack menggunakan alat ukur khusus.
Boccia di Paralimpiade Paris 2024
Pada Paralimpiade Paris 2024, Boccia akan memperebutkan 11 medali, lebih banyak dibandingkan Olimpiade Tokyo 2020. Ada delapan kategori medali khusus gender, menandakan adanya perkembangan dalam kompetisi Boccia. Atlet Indonesia yang akan berlaga di cabor ini adalah Felix Ardi Yudha, Gischa Zayana, Muhammad Afrizal Syafa, dan M. Bintang Satria Herlangga.
Dukungan dari Pemerintah
Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, turut memberikan dukungan kepada para atlet Indonesia yang akan berlaga di Paralimpiade Paris 2024. Dalam konferensi pers, Dito mengungkapkan bahwa jumlah atlet Indonesia meningkat signifikan menjadi 35 orang dari sebelumnya 23 atlet pada Paralimpiade Tokyo.
Dito menegaskan pentingnya memberikan semangat dan energi positif kepada atlet, meski tidak menyebutkan target medali secara spesifik. Dengan adanya dukungan langsung dari Menteri, diharapkan bisa memotivasi para atlet untuk meraih hasil terbaik. Selain itu, bonus bagi atlet yang berhasil meraih medali akan setara dengan atlet Olimpiade, sebagai bentuk apresiasi atas usaha dan prestasi mereka.
Dengan perhatian dan dukungan yang kuat dari pemerintah serta semangat juang para atlet, diharapkan Boccia dan cabang olahraga lainnya dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi prestasi Indonesia di Paralimpiade Paris 2024.
Penulis: Priskila Theodora