Bonarinews.com, TOBA – Gubernur Sumatera Utara Muhammad Bobby Afif Nasution mendengar langsung keluhan warga Kecamatan Habinsaran, Borbor, dan Nassau, Kabupaten Toba, saat berdialog di Kelurahan Parsoburan, Kamis (25/9) malam.
Warga menyampaikan masalah utama yang mereka hadapi: harga pupuk dan alat pertanian yang mahal, sementara harga jual hasil pertanian jauh lebih rendah dibanding daerah lain. Harga pupuk Phonska dan Urea misalnya, bisa mencapai Rp270 ribu per karung, padahal Harga Eceran Tertinggi hanya Rp230 ribu.
Menanggapi hal itu, Bobby mengatakan akan mempertemukan petani, penyedia pupuk, dan pihak pengangkut agar harga bisa lebih adil. “Kalau saya lihat, akses yang sulit membuat harga pupuk lebih mahal. Jadi nanti kita pertemukan semua pihak supaya ketemu harga yang pas,” ujarnya.
Bobby juga menilai rendahnya harga produk pertanian di wilayah tersebut disebabkan kondisi jalan yang rusak parah. “Waktu tempuh yang seharusnya satu jam bisa jadi dua jam lebih. Ini memengaruhi biaya distribusi. Karena itu tahun ini dan tahun depan jalan akan kita perbaiki bertahap,” katanya.
Selain urusan pertanian, warga juga mengeluhkan kurangnya tenaga pengajar serta akses sulit menuju SMAN 2 Habinsaran. Bobby menegaskan akan mendorong pemerintah kabupaten memperbaiki jalan ke sekolah itu dan mengevaluasi kebutuhan guru agar sekolah-sekolah tetap diminati masyarakat.
Salah satu warga, Pandapotan Pardosi, berharap janji perbaikan jalan dan solusi harga pupuk segera terealisasi. “Kalau jalan tahun depan enggak apa-apa, yang penting jadi. Tapi pupuk dan harga pertanian ini kami mohon cepat diatasi, karena hampir semua kami di sini petani,” ucapnya.
Pertemuan itu turut dihadiri Bupati Toba Effendi Sintong P Napitupulu, Ketua PKK Toba Astita boru Simanjuntak, unsur Forkopimda, serta jajaran OPD Pemprov Sumut. (Redaksi)