Bonarinews.com, Agam– Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta BPBD Kabupaten Agam mempercepat distribusi logistik ke wilayah-wilayah yang terdampak banjir dan longsor. Menindaklanjuti arahan tersebut, pemerintah daerah mengaktifkan 13 pos lapangan yang tersebar di kecamatan-kecamatan dengan dampak bencana paling besar.
Seluruh pos lapangan berada di bawah koordinasi Pos Komando Penanganan Banjir dan Longsor Kabupaten Agam yang berlokasi di Balerong, rumah dinas Bupati Agam. Beberapa pos ditempatkan di kantor camat untuk memudahkan jalur koordinasi dan pendistribusian.
Pos lapangan tersebut dibuka di Kecamatan Tanjung Mutiara, Lubuk Basung, Ampek Nagari, Palembayan, Tanjung Raya, Matur, IV Koto, Banuhampu, Malalak, Kamang Magek, Tilatang Kamang, Baso, dan Palupuh. Sementara tiga kecamatan lainnya tidak diaktifkan karena dampak bencananya relatif kecil.
Dengan adanya pos-pos ini, penyaluran bantuan diharapkan menjadi lebih cepat dan tepat sasaran. Senin (1/12), BPBD Agam telah mengirimkan paket logistik ke Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya—wilayah yang hingga kini masih terisolir akibat akses jalan tertutup material longsor.
Selain mempercepat distribusi bantuan, pos lapangan juga difungsikan sebagai pusat mobilisasi sumber daya untuk pembersihan longsor, perbaikan darurat, dan layanan bagi warga yang mengungsi.
Unsur Pengarah BNPB, Ary Laksmana Widjaja, mengatakan 26 dapur umum telah didirikan untuk memenuhi kebutuhan makan warga terdampak. Meski begitu, akses menuju sejumlah lokasi masih menjadi tantangan besar.
Menurut Ary, ada lima titik jalan provinsi yang hingga kini terputus, masing-masing di Kecamatan Malalak, Matur, Palupuh, Palembayan, dan Koto Alam. Untuk membuka jalur tersebut, 10 alat berat telah bekerja di berbagai lokasi. BNPB juga berupaya menghadirkan tambahan 10 unit lagi, terutama untuk membantu penanganan di Palembayan, Palupuh, Tanjung Raya, dan Malalak.
Pemulihan jaringan komunikasi turut menjadi perhatian. Sejumlah pihak, termasuk bantuan dari Presiden, Komdigi, dan operator telekomunikasi, telah dikerahkan untuk memulihkan sinyal di daerah yang masih gelap komunikasi.
Pada Minggu (30/11), bantuan udara seberat 1,2 ton telah dikirim ke Kabupaten Agam dan diteruskan ke Kecamatan Palembayan. Bantuan tersebut mencakup makanan siap saji, makanan kering, beras, minyak goreng, makanan bayi, perlengkapan keluarga, perlengkapan anak-anak, selimut, serta air mineral.
Reporter: Lindung Silaban