Medan, Bonarinews.com — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis laporan terbaru mengenai kejadian bencana hidrometeorologi yang terjadi sejak Minggu (7/12) hingga Senin (8/12), pukul 07.00 WIB. Sejumlah wilayah seperti Kabupaten Natuna, Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Lumajang terdampak banjir, tanah longsor, serta angin kencang.
Di Kabupaten Natuna, banjir rob menggenangi lima desa dan satu kelurahan yang berada di Kecamatan Pulau Tiga Barat, Bunguran Batu, dan Bunguran Barat pada Minggu (7/12). Sebanyak 19 Kepala Keluarga terdampak. BPBD Natuna mencatat 12 rumah dan tiga ruas jalan ikut terdampak banjir rob.
Sementara itu, angin kencang melanda dua wilayah di Kabupaten Bogor, yaitu Kecamatan Citeureup dan Cigudeg, pada Jumat (5/12). Sebanyak 124 warga dari 31 KK terkena dampaknya. Satu rumah rusak sedang dan 30 rumah lainnya mengalami kerusakan ringan. Kini kondisi sudah berangsur pulih. Warga memperbaiki rumah mereka secara gotong royong, sementara BPBD menyalurkan bantuan berupa terpal dan logistik darurat.
Namun, angin kencang kembali terjadi beberapa hari kemudian. Pada Minggu (7/12), Desa Bojong Koneng di Kecamatan Babak Madang kembali diterjang angin kencang yang merusak atap sembilan rumah. BPBD langsung memberikan bantuan kebutuhan dasar kepada warga.
Masih di Kecamatan Babak Madang, hujan deras juga memicu banjir luapan Sungai Sarapati pada Minggu sore. Banjir tersebut menggenangi rumah warga di Desa Cijayanti dan berdampak pada 90 KK atau 193 jiwa. Sembilan orang sempat mengungsi. Sebanyak 75 rumah terendam banjir, tiga rumah mengalami rusak sedang, dan dua rumah rusak ringan. Pada malam harinya, air sudah surut dan warga dibantu relawan membersihkan lumpur yang menumpuk di rumah-rumah mereka.
Dari Jawa Timur, banjir lahar dingin terjadi di Kabupaten Lumajang pada Sabtu (6/12) akibat hujan deras di area puncak Gunung Semeru. Desa Jugosari di Kecamatan Candipuro menjadi lokasi terdampak. Enam rumah, satu tempat usaha, dan satu fasilitas ibadah terkena aliran lahar dingin. Warga melakukan evakuasi mandiri, sebagian ke dataran tinggi, dan sebagian lainnya mengungsi sementara di tenda Lumbung Pangan. Pada Minggu (7/12), air telah surut dan meninggalkan material pasir.
BNPB mengingatkan bahwa saat ini Indonesia memasuki puncak musim hujan. Pemerintah daerah dan masyarakat diminta tetap waspada terhadap potensi banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan angin kencang. Warga dihimbau untuk memantau informasi cuaca, memperkuat koordinasi antarwilayah terutama di daerah hulu, serta selalu memperhatikan peringatan dini dari BPBD setempat.
Setiap keluarga juga disarankan memiliki rencana kesiapsiagaan agar dampak bencana dapat diminimalkan. (Redaksi)