BNPB Catat Gempa Papua, Banjir Deli Serdang, dan Kekeringan di Bima: Warga Diminta Waspada Perubahan Cuaca Ekstrem

Bagikan Artikel

Bonarinews.com, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sejumlah bencana terjadi di beberapa wilayah Indonesia dalam 24 jam terakhir, mulai dari gempa bumi di Papua, banjir di Sumatera Utara, hingga kekeringan di Nusa Tenggara Barat. Pemantauan dilakukan sejak Kamis (16/10) pukul 07.00 WIB hingga Jumat (17/10) pukul 07.00 WIB.

Di Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua, gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,6 mengguncang wilayah tersebut pada Kamis pagi. Pusat gempa berada di darat dengan kedalaman 18 kilometer, dan guncangannya terasa di lima distrik — Sarmi Kota, Sarmi Selatan, Pantai Timur Bagian Barat, Tor Atas, dan Pantai Barat.

BNPB mencatat 19 kepala keluarga terdampak, dengan enam di antaranya mengungsi mandiri ke tempat aman. Gempa ini juga merusak puluhan bangunan: 20 rumah rusak berat, 30 rumah rusak ringan, serta sejumlah fasilitas umum seperti tiga gereja, dua jembatan, dua pasar, dan 13 bangunan lain.

Tim Reaksi Cepat (TRC) BNPB telah diberangkatkan ke lokasi terdampak dan kini berada di Jayapura untuk melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Sarmi. Tim ini akan mendampingi BPBD setempat dalam kaji cepat dan penanganan pascagempa.

Sementara itu, banjir melanda Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, tepatnya di Desa Sampali dan Tembung, Kecamatan Percut Sei Tuan. Hujan deras sejak Kamis dini hari menyebabkan drainase meluap dan merendam sekitar 891 rumah warga.

BPBD bersama instansi terkait telah membuka dapur umum dan memantau kondisi di lapangan. Saat ini banjir di Desa Sampali sudah surut, namun genangan di Desa Tembung masih bertahan dengan ketinggian air 15–20 sentimeter.

Di wilayah lain, tepatnya Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, kekeringan menyebabkan 245 kepala keluarga atau 1.372 jiwa kesulitan mendapatkan air bersih di Kecamatan Soromandi dan Palibelo. BPBD setempat menyalurkan 15.000 liter air bersih kepada warga dan mengimbau masyarakat untuk menggunakan air secara hemat selama musim kemarau.

Melihat situasi tersebut, BNPB mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi bencana alam, terutama di tengah cuaca yang tidak menentu.
Masyarakat di daerah rawan gempa diimbau untuk tetap tenang, berlindung di bawah meja saat guncangan terjadi, dan menjauhi benda yang mudah runtuh.

Bagi warga di wilayah rawan banjir, disarankan rutin membersihkan saluran air agar tidak tersumbat, sedangkan untuk daerah rawan kekeringan, penting untuk menampung air hujan dan memperbanyak area resapan.

BNPB menegaskan, kesiapsiagaan dan kepedulian masyarakat merupakan kunci utama dalam mengurangi risiko bencana. (Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *