BNPB Catat 5 Bencana Baru Didominasi Cuaca Ekstrem di Sejumlah Daerah

Bagikan Artikel

Bonarinews.com | Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat lima kejadian bencana baru di berbagai wilayah Indonesia hingga Minggu (19/10/2025) pukul 07.00 WIB. Laporan tersebut menunjukkan mayoritas bencana dipicu oleh cuaca ekstrem yang melanda beberapa daerah di tanah air.

Peristiwa pertama terjadi di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, pada Jumat (17/10), ketika hujan deras disertai angin kencang melanda Kelurahan Kepil, Kecamatan Kepil. Akibatnya, 23 kepala keluarga terdampak, satu orang luka ringan, serta lima rumah rusak berat dan 18 rumah rusak ringan.

Selain itu, empat fasilitas pendidikan dan satu akses jalan juga mengalami kerusakan. Tim BPBD masih melakukan pembersihan pohon tumbang dan perbaikan rumah warga.

Di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, cuaca ekstrem juga terjadi pada hari yang sama sekitar pukul 14.00 WIB. Hujan lebat disertai angin kencang menerjang empat desa di tiga kecamatan, menyebabkan 32 kepala keluarga terdampak dan 32 rumah serta lima fasilitas umum rusak. Akses jalan sempat tertutup akibat pohon tumbang, namun kini sudah kembali normal setelah penanganan cepat BPBD setempat.

Sementara itu, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, juga dilanda hujan deras dan angin kencang pada Jumat sore (17/10) yang menyebabkan genangan air dan pohon tumbang di delapan gampong di dua kecamatan. Sebanyak 113 KK atau 376 jiwa terdampak, meski tidak ada korban jiwa dilaporkan. BPBD bersama tim gabungan telah melakukan evakuasi warga dan pembersihan area terdampak serta mendirikan dapur umum di dua lokasi.

Di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, hujan lebat dan angin kencang pada Jumat (17/10) pukul 16.00 WIB mengakibatkan 10 rumah warga rusak, serta satu fasilitas pendidikan dan satu kantor desa terdampak. BPBD setempat langsung melakukan kaji cepat dan sosialisasi kepada warga terkait potensi cuaca ekstrem.

Selain itu, bencana kekeringan dilaporkan terjadi di Desa Kalibarumanis, Kecamatan Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, yang menyebabkan 80 KK atau sekitar 300 jiwa mengalami krisis air bersih.

Sebagai langkah cepat, tim gabungan telah menyalurkan 1.200 liter air bersih dan 10 jerigen kepada warga, serta melakukan survei untuk mencari sumber air baru dan lokasi pembuatan tandon.

Menanggapi situasi tersebut, BNPB mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi bencana akibat cuaca ekstrem, seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang. Pemerintah daerah diminta memperkuat sistem peringatan dini serta memastikan kesiapan sarana penanggulangan bencana di wilayah masing-masing.

BNPB juga mengingatkan masyarakat untuk menghindari area rawan bencana saat hujan lebat, serta terus memantau informasi cuaca resmi dari instansi terkait agar langkah antisipasi dapat dilakukan sedini mungkin. (Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *