Bonarinews.com | Gresik – Dalam upaya menekan risiko pembiayaan bermasalah, KSPPS BMT Mandiri Sejahtera Jawa Timur menjalin kerja sama dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Sudirman Lamongan. Kolaborasi ini diwujudkan melalui kegiatan pelatihan bertajuk “Analisis dan Penanganan Pembiayaan Bermasalah” yang digelar di Aula Kantor Pusat BMT Mandiri Sejahtera Jawa Timur, Selasa (11/11/2025).
Pelatihan ini diikuti oleh para pengelola dan manajer cabang BMT Mandiri Sejahtera se-Jawa Timur. Tujuannya adalah meningkatkan kemampuan dalam mengelola pembiayaan agar tetap sehat dan meminimalkan potensi kerugian anggota akibat kredit bermasalah.
General Manager BMT Mandiri Sejahtera, KH. Ayyubi Chozin, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat sistem pengawasan dan penanganan risiko pembiayaan sejak tahap awal hingga monitoring.
“Tujuan kegiatan ini adalah untuk menekan risiko pembiayaan. Kami berharap setelah pelatihan ini, potensi pembiayaan bermasalah bisa semakin kecil,” ujarnya.
Ayyubi juga menilai kehadiran BSI sebagai mitra pelatihan sangat relevan, karena lembaga tersebut memiliki pengalaman panjang dan reputasi kuat dalam pengelolaan keuangan berbasis syariah.
“BSI merupakan BUMN yang sudah mapan dan profesional dalam mengelola pembiayaan. Memang banyak bank besar lainnya seperti BRI, Mandiri, atau BNI, namun BSI memiliki kesamaan prinsip dengan kami, yaitu berbasis syariah,” tambahnya.
Sementara itu, pihak BSI menghadirkan Ogi Yogasyara, Area Manager Surabaya Raya, sebagai pemateri utama. Ia membagikan pengalaman dan strategi dalam melakukan analisis pembiayaan serta langkah-langkah preventif untuk menghindari terjadinya kredit macet di lembaga keuangan syariah.
Melalui kegiatan ini, BMT Mandiri Sejahtera berharap pengelola di seluruh cabang dapat semakin tangguh menghadapi tantangan ekonomi, serta mampu menjaga stabilitas keuangan lembaga dengan tetap berpegang pada prinsip syariah. (Cipto)