BLKM Tingkatkan Kapasitas Pegawai untuk Terapkan Konsep One Health

Bagikan Artikel

Medan | Bonarinews.com – Balai Laboratorium Kesehatan Masyarakat (BLKM) Medan menyelenggarakan pelatihan intensif untuk meningkatkan kompetensi pegawai dalam menerapkan konsep One Health. Pelatihan ini berlangsung selama empat hari, dari 3 hingga 6 Desember 2024, di Grand Impression Hotel, Jalan Setia Budi, Medan.

Kepala BLKM Medan, Ike Ambarita, SKM, M.Kes., menjelaskan, pelatihan ini bertujuan untuk membekali pegawai BLKM dengan kemampuan analisis konsep One Health, yang mengintegrasikan kesehatan manusia, hewan, tumbuhan, dan lingkungan. “Berbagai penyakit menular terus bermunculan. Konsep One Health sangat penting untuk mencegah dan mengendalikan penyebaran penyakit ini, terutama di wilayah kerja BLKM Medan,” ujarnya.

Pelatihan ini diikuti oleh 20 pegawai BLKM, termasuk kepala balai, kepala subbagian administrasi umum, tim surveilans, epidemiolog, sanitarian, entomologi, dan pranata laboratorium. Untuk mendalami penerapan konsep One Health, BLKM menghadirkan tiga narasumber berpengalaman: yakni Dr. dr. Inke Nadia D. Lubis, M.Ked(Ped), SpA, PhD (Universitas Sumatera Utara), Dr. Fotarisman Zaluchu, SKM, MSi, MPH (Universitas Sumatera Utara) dan Kambang Sariadji, S.Si, M.Biomed (Laboratorium Biomedis dan Biologi Kesehatan Pusat, Kementerian Kesehatan)

Para narasumber memberikan materi tentang epidemiologi berbasis One Health, yang bertujuan untuk mengintegrasikan berbagai sektor dalam mencegah dan mengendalikan penyakit.

Menurut Ike Ambarita, pendekatan One Health akan diterapkan melalui program-program teknis untuk memastikan kesehatan manusia, hewan, tumbuhan, dan lingkungan saling mendukung. “Konsep ini penting untuk menciptakan ekosistem yang sehat demi kesejahteraan masyarakat, baik di Kota Medan maupun di Sumatera Utara secara keseluruhan,” tambahnya.

BLKM Medan berkomitmen untuk memainkan peran strategis dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit menular di wilayah kerjanya, dengan mengintegrasikan pendekatan berbasis ilmiah dan kolaborasi lintas sektor. (Dedy Hu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *