Tarutung, Bonarinews.com – Banyak orang muda merasa gugup saat harus berbicara di depan umum. Untuk itu, mahasiswa Manajemen Pendidikan Kristen semester 5 Group B mengadakan Pelatihan Public Speaking 2025 dengan tema “Berani Berbicara, Berani Menginspirasi”, Sabtu (22/11/2025), di Gedung MPK Ruang 1 & 2 Lt. 2.
Pelatihan ini menghadirkan Pdt. Yosua Sibarani, M.Th., seorang pembicara inspiratif yang berpengalaman dalam dunia pendidikan dan pelayanan, sebagai narasumber. Dalam sesi materi, ia menekankan bahwa keberanian berbicara bukan soal ingin terlihat hebat, melainkan kemampuan menyampaikan pesan dan memberi dampak bagi orang lain.
“Jika kita takut bersuara, kita tidak akan pernah bisa menginspirasi siapa pun,” ujar Pdt. Yosua. Ia juga mengingatkan, rasa gugup atau takut salah itu wajar, tapi harus dilatih agar tidak menghambat potensi diri.
Pelatihan berlangsung interaktif dengan kombinasi teori dan praktik. Peserta belajar teknik vokal, artikulasi, gerak tubuh, manajemen kecemasan, hingga menyusun naskah pidato. Suasana makin seru saat peserta dipanggil tampil dalam Public Speaking Challenge, mendapatkan evaluasi langsung, disertai sorak dan tepuk tangan teman-teman.
Kegiatan ini tidak hanya menekankan teori, tetapi memberi kesempatan peserta langsung mempraktikkan kemampuan berbicara—sebuah pengalaman yang membangun rasa percaya diri. Peserta berasal dari berbagai program studi, termasuk Pendidikan Agama Kristen, Pendidikan Penyuluh Agama, dan Pendidikan Musik Gereja.
Ketua panitia menyatakan, pelatihan ini hadir sebagai jawaban atas kebutuhan mahasiswa untuk berani bersuara, meningkatkan daya pengaruh, dan menjadi pribadi yang mampu memimpin serta memberi inspirasi di lingkungan akademik, pelayanan, maupun dunia kerja.
Di akhir sesi, Pdt. Yosua memberikan pesan motivatif: “Jangan tunggu sempurna untuk berbicara. Justru dengan berbicara kita bertumbuh. Setiap kata yang kita ucapkan bisa menjadi harapan bagi orang lain jika disampaikan dengan keberanian dan ketulusan.”
Dengan pelatihan ini, generasi muda tidak hanya belajar berbicara, tetapi juga belajar menginspirasi, menunjukkan bahwa suara mereka bisa menjadi kekuatan positif di masyarakat. (Redaksi)