Bonarinews.com, Toba — Dampak bencana alam yang melanda Aceh dan Sumatera Utara mulai terasa ke berbagai sektor, termasuk ketersediaan bahan bakar. Di Balige, kelangkaan BBM membuat antrean kendaraan memadati sejumlah SPBU sejak beberapa hari terakhir.
Di SPBU Hutabarat, Jalan Patuan Nagari, Balige, puluhan kendaraan roda dua dan empat sudah mengantre sejak pukul enam pagi, Selasa (2/12/2025). Barisan kendaraan bahkan mengular panjang hingga mencapai depan Mapolsek Balige. Situasi ini disebut warga sudah berulang sejak pasca bencana terjadi.
Kemacetan tak terhindarkan. Banyak siswa yang hendak berangkat ke sekolah terpaksa menunggu angkutan lebih lama karena jalan tersendat oleh pengendara yang berebut mengisi BBM. Kekhawatiran bahwa stok bahan bakar makin menipis membuat warga memilih datang lebih cepat dan menunggu meski antreannya panjang.
“Sudah beberapa hari ini sulit dapat BBM. Begitu dengar SPBU ini buka, langsung saja ke sini. Walau panjang antreannya, ya terpaksa,” ujar seorang pengendara yang ikut mengantre pagi itu.
Melihat kondisi yang makin semrawut, Polres Toba menurunkan personel untuk membantu mengatur lalu lintas. Kehadiran polisi memberikan dampak cepat: arus mulai terurai, kendaraan bisa bergerak lebih tertib, dan kemacetan perlahan terselesaikan.
Kapolres Toba, AKBP Vinsensius Jimmy Parapaga, memerintahkan jajarannya untuk memastikan situasi di seluruh SPBU tetap terkendali. Ia menegaskan pentingnya pengamanan agar antrean tidak memblokir jalan dan mengganggu aktivitas masyarakat lainnya.
“Kita maksimalkan pengaturan di titik-titik yang rawan antrean, supaya jalan tetap lancar,” ujarnya.
Kapolres juga mengingatkan anggotanya untuk terus memberikan imbauan kepada warga agar tetap tertib dan tidak terpancing melakukan hal-hal yang bisa melanggar hukum selama kondisi BBM masih terbatas.
Reporter: Lindung Silaban