Bonarinews.com, Medan – Tidak semua hal dalam hidup harus dipaksakan berjalan sesuai kehendak pribadi. Itulah pesan kuat yang disampaikan Pdt. Simon Ganesa Purba, M. Th, dalam kebaktian pembinaan mental bagi pegawai (Kristen) Dinas Perhubungan Sumatera Utara (Dishub Sumut) yang berlangsung di Command Center Room, Medan Polonia, Jumat (7/11/2025).
Dengan mengangkat tema “Sungguh Amat Baik” dari Kejadian Pasal 1, Pdt. Simon mengajak peserta merenungkan kembali makna kalimat sederhana namun penuh kuasa: “Dan jadilah demikian.” Kalimat itu, katanya, bukan sekadar catatan sejarah penciptaan, tetapi juga cermin bagaimana Tuhan menata hidup manusia dengan tatanan yang sempurna.
“Kalimat ini punya tiga makna besar: kehendak Allah terlaksana dengan sempurna, kuasa Allah menata yang kacau, dan firman-Nya tidak pernah gagal,” tutur Pdt. Simon.
Ia kemudian menyinggung persoalan yang sering muncul di dunia kerja — ambisi, perbandingan, dan keinginan untuk selalu terlihat lebih unggul. “Tuhan menentukan sesuai kapasitas dan kemampuan kita masing-masing. Tapi kita sering memaksakan pendapat, ingin pendapat kita yang paling benar, apalagi menjelang Natal — kadang malah jadi ribut hanya karena ego,” ujarnya disambut tawa ringan para peserta.
Dalam khotbahnya, Pdt. Simon memberi ilustrasi sederhana namun mengena:

“Kalau monyet memaksa diri hidup di air seperti ikan, atau gajah ingin terbang seperti burung, hasilnya pasti kacau. Sama halnya dengan manusia, kalau kita paksakan sesuatu di luar kapasitas kita, bukan hasil baik yang keluar, tapi kelelahan dan kekecewaan.”
Ia menegaskan, yang Tuhan kehendaki bukan kesempurnaan dalam ukuran manusia, tapi kesungguhan dalam bersyukur dan berproses. “Kalau mau sesuatu yang lebih baik, berjuanglah sedikit lebih keras, tapi tetap dalam batas yang Tuhan tentukan. Sebelum menutup hari, biasakan mengucap syukur. Jadilah petang, jadilah pagi — itu ritme hidup yang Tuhan ajarkan.”

Bagi para pegawai Dishub Sumut, pesan ini menjadi pengingat bahwa integritas dan rasa syukur adalah fondasi pelayanan publik yang sejati. “Selama kita di dalam Tuhan, semua akan berjalan dengan sungguh amat baik,” pungkas Pdt. Simon dengan nada optimis. (Redaksi)