Bonarinews.com, MEDAN – Hujan deras yang mengguyur sebagian besar wilayah Sumatera Utara selama akhir pekan menyebabkan banjir di beberapa daerah. Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tiga wilayah terdampak paling parah adalah Kota Medan, Kota Tebing Tinggi, dan Kabupaten Batubara. Ribuan warga harus menghadapi genangan air setinggi hingga 70 sentimeter, bahkan sebagian terpaksa mengungsi ke tempat aman.
Banjir terparah terjadi di Kota Medan sejak Sabtu malam (11/10/2025) sekitar pukul 23.00 WIB. Curah hujan tinggi menyebabkan debit air sungai meningkat tajam dan menggenangi delapan kecamatan serta delapan belas kelurahan. Wilayah terdampak di antaranya Kecamatan Medan Maimun, Medan Johor, Medan Polonia, Medan Petisah, Medan Labuhan, Medan Selayang, Medan Baru, dan Medan Amplas.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan mencatat, sedikitnya 3.799 kepala keluarga atau 10.841 jiwa terdampak. Sebanyak 3.361 rumah terendam air, dan 69 warga harus dievakuasi ke tempat ibadah serta sekolah terdekat. Petugas BPBD bersama TNI, Polri, dan relawan terus melakukan pendataan dan membantu masyarakat yang masih bertahan di rumah masing-masing.
“Air naik secara cepat pada tengah malam, banyak warga tidak sempat menyelamatkan barang-barangnya,” kata salah satu petugas BPBD di lokasi. Hingga Minggu (12/10), sejumlah wilayah masih tergenang dan warga diminta tetap siaga jika debit air kembali meningkat.
Sementara itu, di Kota Tebing Tinggi, banjir juga meluas setelah tanggul Sungai Bahilang jebol akibat hujan deras, Minggu (12/10) siang. Dua kecamatan dan empat kelurahan terdampak, di antaranya Kelurahan Persiakan, Pasar Gambir, Mandailing, dan Pasar Baru.
BPBD Tebing Tinggi mencatat 647 kepala keluarga atau 2.531 jiwa terdampak, dengan 640 rumah terendam air setinggi 30–70 cm. Pemerintah daerah segera berkoordinasi dengan BPBD Serdang Bedagai, Balai Wilayah Sungai Sumatera II (BWSS II), serta pengelola Bendung Bajayu dan Bendung Sibarau untuk memantau debit air sungai di wilayah hulu dan hilir.
Banjir juga dilaporkan terjadi di Kabupaten Batubara, tepatnya di Kecamatan Medang Deras, Sabtu malam (11/10). Hujan deras mengakibatkan dua desa tergenang, yakni Desa Sei Buah Keras dan Desa Nenassiam. Sebanyak 65 kepala keluarga terdampak dan beberapa fasilitas umum seperti sekolah, jalan, serta lahan pertanian ikut terendam. BPBD setempat bersama pemerintah desa segera turun untuk melakukan pendataan dan penanganan. Hingga kini, air dilaporkan mulai surut.
BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor, mengingat curah hujan di wilayah Sumatera Utara masih cukup tinggi. Masyarakat diharapkan tidak membuang sampah ke sungai dan aktif menjaga drainase lingkungan agar air dapat mengalir dengan lancar.
“Pencegahan banjir tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah, tapi butuh kesadaran bersama dari seluruh masyarakat,” tegas BNPB dalam keterangan resminya. (Redaksi)