Deli Serdang, Bonarinews.com – Banjir dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Deli Serdang sejak Kamis (27/11/2025) menimbulkan dampak besar di 15 kecamatan. Sebanyak 30.609 rumah terendam, menyebabkan 52.100 kepala keluarga atau 170.760 jiwa terdampak. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deli Serdang merespons cepat dengan menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari, dari 27 November hingga 10 Desember 2025.
Bupati Deli Serdang Asri Ludin Tambunan bersama Wakil Bupati Lom Lom Suwondo SS turun langsung meninjau wilayah banjir di Kecamatan Hamparan Perak pada Sabtu (29/11/2025). Peninjauan dilakukan di Desa Kota Rantang, Dusun V Desa Lama, serta Desa Paya Bakung, wilayah yang masih digenangi air dengan ketinggian hingga 1,5 meter.
Bupati menegaskan bahwa pemerintah daerah fokus memastikan keselamatan warga, pemenuhan kebutuhan darurat, serta kesiapan dapur umum dan layanan kesehatan. “Yang penting kita pastikan masyarakat aman dan kebutuhan darurat terpenuhi. Air bersih dan tenaga kesehatan menjadi prioritas karena kesehatan pascabanjir juga harus kita jaga,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Ketua TP PKK Ny Jelita Asri Ludin Tambunan turut menyerahkan bantuan kebutuhan dapur umum, perlengkapan bayi, makanan siap saji, dan pakaian layak pakai. Total bantuan yang dibawa pada peninjauan tersebut mencakup 895 kg beras, 360 papan telur, 32 kotak mie instan, 46 box hygiene kit, tenda gulung, minyak telon, hingga makanan anak dan lauk pauk siap masak.
Selain di Hamparan Perak, bantuan logistik juga disalurkan ke Kecamatan Sunggal dan Labuhan Deli. Di Sunggal, pemerintah mengirimkan 20 papan telur, 80 selimut, 14 kotak lauk pauk, serta 11 kotak makanan anak. Sementara Labuhan Deli menerima 335 kg beras, 20 papan telur, 16 kotak mie instan, dan dua paket hygiene kit.
Sunggal menjadi kecamatan dengan dampak paling parah, mencatat 13.531 rumah terendam dan lebih dari 44 ribu warga terdampak. Kecamatan Batang Kuis dan Beringin menyusul dengan ribuan rumah terendam. Sementara di Sibolangit, longsor menutup sejumlah akses desa, merusak jembatan gantung, dan mengancam permukiman warga.
Pada Jumat malam (28/11/2025), Wabup Lom Lom Suwondo meninjau Posko Pengungsian Hamparan Perak untuk memastikan bantuan berjalan lancar. “Petugas dan relawan terus bekerja. Mari berdoa agar bencana ini segera berlalu,” ujarnya. Ia melaporkan bahwa debit air di sebagian wilayah mulai turun 50–60 persen, meskipun beberapa desa masih tergenang.
Pemkab Deli Serdang hingga kini telah mendirikan 78 dapur umum di berbagai titik. Kecamatan Sunggal memiliki jumlah dapur umum terbanyak, yakni 46 titik, dengan Desa Medan Krio paling dominan. Dapur umum ini menyediakan makanan siap saji untuk warga yang mengungsi atau tidak bisa memasak di rumah.
Pemkab juga mengaktifkan Command Center di Kantor Bupati untuk memantau banjir, membuka posko pengaduan di kecamatan dan desa, serta mengerahkan 12 perahu karet untuk evakuasi. Pendataan dan penyaluran bantuan terus dilakukan secara berjenjang oleh OPD dan tim penanggulangan bencana.
Asisten I Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Zainal Abidin Hutagalung, menegaskan bahwa logistik terus didorong ke dapur umum desa untuk memenuhi kebutuhan makanan warga. Sementara Plt Kadis Kominfostan, Anwar Sadat Siregar, menyampaikan bahwa masyarakat diminta tetap waspada, menjaga komunikasi, dan melaporkan bila membutuhkan bantuan.
Bupati menutup kunjungan dengan menegaskan komitmen pemerintah daerah. “Kami pastikan seluruh bantuan tersalurkan tepat sasaran. Pemkab Deli Serdang akan terus bersama warga sampai kondisi benar-benar aman dan pulih.” (Redaksi)