Api yang Bersembunyi

Bagikan Artikel

Oleh: Ayu Yunita Sitohang

Sudah berkali-kali jatuh, selalu bangkit dengan hati yang berdarah.
Namun setiap kali mencoba ikhlas, dunia menjawab dengan retak yang baru.
Tulus atau mungkin terlalu tulus, hingga terasa bodoh dihadapan kecewa.
Namun di balik luka, ada bukti pernah berani percaya.

Hari ini lelah, dan itu bukan kelemahan.
Hari ini ingin berhenti, tapi itu bukan ingin menyerah.
Namun ada kalanya, usaha hanya berbuah hampa.
Seakan segala peluh menguap, tak meninggalkan jejak apa-apa.
Semakin bangkit, semakin patah, bahkan terkadang lebih dalam, lebih pedih dari semula.

Maka biarlah kali ini berhenti, bukan untuk selamanya,
hanya untuk merawat hati yang letih,
agar suatu hari nanti mungkin masih sanggup percaya lagi.
Biarlah rehat sejenak, walau takut kehilangan cahaya.
Api semangat tak benar-benar padam,
hanya bersembunyi, menunggu siap menyala kembali.

Penulis adalah mahasiswa Prodi S1 Antropologi Sosial, FISIP-USU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *