Anak Muda Medan Jadi Penjaga Budaya Lewat Jong Batak’s Arts Festival

Bagikan Artikel

Bonarinews.com, Medan – Di tengah derasnya arus budaya global, anak muda Medan mengambil peran penting: menjadi penjaga budaya lokal. Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, memberikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan Jong Batak’s Arts Festival (JBAF) yang digelar 18–28 Oktober 2025 di Taman Budaya Medan.

Festival yang digagas Rumah Karya Indonesia (RKI) ini bukan sekadar pertunjukan seni. Ia menjadi panggung bagi generasi muda untuk mengekspresikan kreativitas sambil merawat identitas budaya mereka. “Kita harus mampu mengangkat kebudayaan kita sendiri dan menyamakan frekuensinya dengan anak muda masa kini,” ujar Wali Kota. Menurutnya, sentuhan modern pada musik Batak dan ekspresi seni kontemporer bisa membuat budaya lebih hidup dan relevan.

JBAF tahun ini memasuki usia ke-12 dan mengangkat tema “Kebudayaan sebagai Gerakan Kolektif Ketahanan Pangan.” Festival menampilkan beragam kegiatan, mulai dari pertunjukan seni, pameran, pemutaran film, diskusi santai, hingga kolaborasi internasional. Kegiatan ini juga menjadi ruang inklusif bagi seniman muda Medan untuk menunjukkan ide-ide segar dan merespons isu-isu kontemporer melalui seni.

Ketua RKI, Marojahan Andrian Manalu, menyebut festival ini lahir dari semangat Jong Batak 1926, yang ikut merumuskan Sumpah Pemuda. “Kami ingin menumbuhkan kembali rasa bangga akan budaya lokal, sekaligus memberi ruang anak muda untuk berkarya,” ujarnya. Tahun ini, festival menekankan hubungan budaya dengan ketahanan pangan, memperlihatkan bagaimana tradisi bisa relevan menghadapi tantangan dunia modern.

Wali Kota Rico Waas menegaskan, kreativitas anak muda Medan memiliki potensi setara seniman dunia. Dengan dukungan pemerintah dan ruang berekspresi yang tepat, kebudayaan lokal tidak hanya bertahan, tapi bisa bersinar di panggung global. JBAF menjadi bukti nyata bahwa budaya dan inovasi bisa berjalan beriringan, membentuk generasi yang tidak melupakan akar mereka.

Festival ini didukung Kementerian Kebudayaan, Dana Indonesiana, dan LPDP, serta mengundang seluruh masyarakat untuk hadir dan menyaksikan ragam kreativitas anak muda Medan dalam memaknai budaya sebagai bagian dari identitas dan gerakan sosial. (Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *