Tapsel, Bonarinews.com – Palang Merah Indonesia (PMI) Padang Lawas Utara kembali menunjukkan aksi cepat tanggap dalam membantu warga terdampak banjir di wilayah Tabagsel dan Tapteng. Pada Jumat (5/12/2025), tim PMI Paluta dipimpin langsung Ketua PMI Tohong Pangondian Harahap menyalurkan bantuan ke Dusun Sibarabara, Desa Simataniari, Kecamatan Batang Toru, salah satu titik yang hingga kini belum tersentuh bantuan.
Informasi bahwa masih ada warga yang belum menerima bantuan segera ditindaklanjuti. Tohong berkoordinasi dengan Plt Kepala Desa Simataniari, Hasian Harahap, untuk memastikan kebutuhan warga sebelum tim diberangkatkan. Setelah survei pagi hari, bantuan berupa sembako, pangan, dan kebutuhan harian diangkut menuju lokasi pada siang hari.
“Alhamdulillah kami bisa langsung berkomunikasi dengan Plt Kades. Tanpa menunggu lama, kami bergerak cepat membawa donasi masyarakat Paluta yang selama ini sudah dihimpun,” ujar Tohong, didampingi penggiat sosial dan pimpinan LIRA Paluta, Suherdin.
Meski diguyur hujan deras, rombongan tetap melanjutkan perjalanan. Sekitar pukul 21.30 WIB, tim tiba dan disambut hangat warga serta perangkat desa. Kondisi jalan yang licin dan sebagian tergenang air membuat armada harus diarahkan mundur di beberapa titik. Namun, para relawan tetap saling membantu hingga seluruh bantuan dapat diturunkan dengan aman.
Warga ikut bergotong-royong menurunkan paket bantuan, menampilkan suasana kebersamaan di tengah bencana. Sepanjang jalan menuju titik penyerahan, terlihat rumah warga masih terendam banjir dan akses jalan desa sulit dilalui. Beberapa warga bahkan menjemput bantuan menggunakan perahu.
“Banjir kali ini lebih besar. Kami sampai harus naik boat untuk menjemput bantuan. Terima kasih kepada masyarakat Paluta,” ujar Plt Kades Hasian Harahap.
Penuturan Hasian menyebutkan bahwa Dusun Sibarabara didominasi warga bermarga Harahap, kebanyakan perantau dari berbagai wilayah di Padang Lawas Utara. Mereka menjadi salah satu kelompok yang aksesnya paling sulit akibat banjir yang telah merendam permukiman sejak beberapa hari terakhir.
Meski hujan tak kunjung berhenti dan jaringan komunikasi lemah, semangat para relawan tak surut. Misi kemanusiaan ini menjadi wujud kepedulian masyarakat Paluta untuk saudara-saudara mereka yang sedang membutuhkan, sekaligus menghadirkan harapan di tengah situasi sulit. (TH)