Jakarta, Bonarinews.com – Penanganan banjir yang melanda Sibolga, Tapanuli Tengah, dan sejumlah wilayah lain di Sumatera Utara terus menjadi sorotan. Politisi asal Sibolga, Amos Simanjuntak, mendorong pemerintah pusat melalui BNPB, BPBD, dan Kementerian Sosial agar bergerak lebih cepat memenuhi kebutuhan dasar warga terdampak.
Amos, yang kini menjabat Ketua Bidang Media, Digital & Komunikasi Publik DPP Partai Perindo, menilai pemerintah perlu memastikan bantuan seperti pangan, pakaian, tempat tinggal sementara, serta dukungan infrastruktur dasar seperti listrik dan jaringan komunikasi bisa segera terpenuhi. Ia juga berharap Menteri Sosial tidak hanya menjalankan fungsi koordinasi, tetapi dapat hadir langsung menemui warga terdampak.
Sebagai sosok yang pernah tinggal di Sibolga selama masa sekolah, Amos memahami beratnya kondisi di lapangan. Akses yang terputus dan cuaca ekstrem membuat proses evakuasi dan penyaluran bantuan menjadi sangat menantang. Karena itu, ia mendorong agar opsi distribusi bantuan melalui jalur udara diprioritaskan.
“Kami berharap langkah konkret bisa dilakukan dalam 24 sampai 48 jam setelah bencana, agar warga segera mendapatkan bantuan yang benar-benar mereka butuhkan,” ujarnya. Amos juga menilai bencana kali ini merupakan yang terparah dalam beberapa tahun terakhir di Sibolga dan Tapteng. Ia mengajak seluruh pihak yang memiliki perhatian terhadap daerah tersebut untuk ikut membantu proses pemulihan, bukan hanya secara fisik tetapi juga secara psikologis.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebelumnya menyampaikan bahwa banjir dan longsor terjadi bersamaan di empat wilayah: Sibolga, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan. Sementara itu, tiga daerah lain—Padangsidimpuan, Mandailing Natal, dan Nias Selatan—juga mengalami banjir.
BMKG telah mengeluarkan analisis terkait pengaruh Bibit Siklon Tropis 95B yang terdeteksi sejak 21 November 2025 di perairan timur Aceh. Fenomena ini memperkuat potensi hujan lebat, angin kencang, dan cuaca ekstrem di sebagian besar wilayah Sumatera.
Amos berharap analisis tersebut menjadi dasar penguatan koordinasi lintas pemerintah daerah serta kementerian dan lembaga. Menurutnya, peningkatan sistem peringatan dini dan langkah pencegahan harus menjadi fokus utama agar masyarakat lebih siap menghadapi potensi bencana.
Partai Perindo juga ikut memantau kondisi di lapangan melalui Ketua DPW Perindo Sumut sekaligus Bupati Tapanuli Utara, Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat. “Mari kita saling membantu, mendoakan, dan berkolaborasi untuk saudara-saudara kita yang terdampak musibah,” ujarnya. (Redaksi)