Bonarinews.com,Taput–Kabupaten Tapanuli Utara dilanda bencana banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang akibat hujan deras yang terus mengguyur sejak beberapa hari terakhir. Hingga Rabu pagi, 26 November 2025, tercatat 27 titik bencana yang tersebar di beberapa kecamatan, termasuk Purbatua, Pahae Jae, Siatas Barita, Tarutung, dan Parmonangan.
Polres Tapanuli Utara, bersama TNI, BPBD, PUPR, Dishub, tenaga kesehatan, dan BKO Brimob Polda Sumut, langsung menurunkan tim untuk mengevakuasi warga, membuka akses jalan, dan memastikan keselamatan masyarakat. Kapolres Taput, AKBP Ernis Sitinjak, menegaskan keselamatan warga menjadi prioritas utama dalam setiap operasi.
Banjir melanda 10 titik dengan ketinggian air antara 70 cm hingga 4 meter, merendam lebih dari 98 rumah dan menyebabkan puluhan hektare lahan pertanian gagal panen. Sementara tanah longsor terjadi di 16 titik, sebagian besar di Jalinsum Tarutung–Sibolga dan Kecamatan Parmonangan. Satu warga mengalami luka di kepala dan dirawat intensif, sedangkan empat warga lainnya terluka akibat rumah tertimpa longsor di Desa Sitolu Ompu.
Sejumlah jalan nasional sempat tertutup, termasuk ruas Aek Siansimun–Siandorandor dan beberapa desa terdampak longsor. Dengan cepat, alat berat diturunkan untuk membuka akses, sementara personel mengevakuasi pohon tumbang yang menutupi badan jalan di Dusun 2 Sialang, Desa Simangumban Julu.
Operasi penanganan bencana melibatkan 90 personel Polres Taput, 16 personel BKO Brimob, 20 personel TNI, 7 petugas PUPR, 15 personel BPBD, 10 petugas Dishub, dan 10 tenaga medis. Meski hujan deras dan angin kencang sempat menghentikan operasi malam sebelumnya, evakuasi dilanjutkan pagi harinya dengan tetap mengutamakan keselamatan petugas.
Kapolres Taput menekankan bahwa penanganan bencana dilakukan secara terpadu dan berkelanjutan. Titik-titik rawan terus dimonitor, posko informasi dibuka, dan patroli siaga ditingkatkan agar bantuan dapat cepat diberikan kepada warga.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Ferry Walintukan, mengapresiasi kerja keras seluruh personel. Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera menghubungi petugas jika membutuhkan bantuan. Dengan sinergi antara Polri, TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat, upaya penyelamatan dan pemulihan wilayah terdampak dapat berjalan lebih cepat dan aman. (Redaksi)