Tarutung, Bonarinews.com — Program Studi Manajemen Pendidikan Kristen IAKN Tarutung menggelar Pelatihan Menulis Opini di Era Digital yang diikuti lebih dari seratus mahasiswa, Sabtu (22/11/2025). Kegiatan yang berlangsung pukul 14.00–18.00 WIB melalui Zoom ini diinisiasi oleh Kelompok 2 Semester 5 Grup A pada Mata Kuliah Manajemen Pendidikan dan Pelatihan. Tujuannya membekali mahasiswa kemampuan menulis opini yang baik, kritis, dan layak tayang di berbagai platform digital.
Pelatihan menghadirkan praktisi media sekaligus jurnalis media daring, Dedy Hutajulu, sebagai narasumber. Sepanjang pelatihan, peserta mendapatkan materi teori, praktik menulis, teknik penyuntingan, sesi tanya jawab, hingga evaluasi akhir. Dengan format interaktif, mahasiswa tidak hanya menerima materi, tetapi juga berlatih menyusun opini secara langsung.
Ketua Panitia, Nandyto Simamora, menjelaskan pelatihan ini menjawab tantangan mahasiswa dalam merangkai argumen, menyusun alur tulisan yang jelas, serta memahami etika publikasi di dunia digital. Ia berharap kegiatan ini membuat mahasiswa lebih percaya diri menyampaikan gagasan dan berkontribusi dalam ruang publik secara bertanggung jawab.
Kegiatan ini dikelola secara profesional oleh panitia lengkap, mulai dari ketua hingga divisi dokumentasi, guna memastikan pelaksanaan berjalan lancar. Sebagai bentuk apresiasi, peserta yang mengikuti seluruh rangkaian pelatihan mendapatkan e-sertifikat resmi.
Dosen pembimbing, Marina Letara Nababan, menuturkan, pelatihan ini bukan hanya meningkatkan literasi digital mahasiswa, tetapi juga memberi pengalaman langsung dalam pengelolaan acara. Ia berharap kemampuan yang diperoleh dapat terus diterapkan dalam karya-karya akademik maupun publikasi mahasiswa ke depan.
Salah satu peserta, Evianti Kristiani Sipahutar, mahasiswa Semester V Prodi Pendidikan Agama Kristen, mengaku mendapatkan pemahaman baru tentang bagaimana membangun opini yang baik—mulai dari memilih isu yang relevan, menyusun sudut pandang, hingga merangkai argumen yang logis dan bertanggung jawab. Menurutnya, penjelasan narasumber sederhana namun mendalam, membuka kesadaran bahwa menulis bukan sekadar merangkai kata, tetapi menyampaikan gagasan dengan arah dan tujuan yang jelas.
Evianti juga merasakan dampak nyata dari kegiatan ini. Ia terdorong untuk lebih konsisten berlatih menulis, termasuk mulai mempublikasikan karya-karyanya di Kompasiana. “Pelatihan ini bukan hanya penyampaian materi, tetapi juga motivasi yang kuat untuk terus berkembang sebagai penulis muda,” pungkasnya. (Lindung)