Paluta, Bonarinews.com – Siapa sangka, pohon kelapa sawit yang biasanya langsung ditebang saat masa produktifnya habis, kini justru bisa memberi nilai baru sebelum benar-benar diremajakan. Inilah inovasi yang diperkenalkan PT Barumun Agro Sentosa (BAS) pada Paluta Expo 2025: gula merah dari umbut sawit.
Alih-alih hanya meninggalkan batang dan pelepah saat replanting, perusahaan ini melihat peluang lain dari bagian pohon yang jarang dimanfaatkan tersebut. Umbut sawit diolah menjadi gula merah dengan rasa yang hampir sama dengan gula aren. Bedanya, bahan bakunya jauh lebih mudah diperoleh karena tanaman sawit melimpah di wilayah perkebunan sekitar.
“Gula merah dari umbut sawit ini cukup bernilai ekonomis karena bahannya mudah didapat di lokasi kita,” ujar Humas PT BAS, Raja Imron Ritonga, Kamis (20/11/2025). Menurutnya, pengolahan ini memberikan nilai tambah bagi pohon sawit yang sudah tidak lagi produktif, sekaligus membuka peluang usaha baru di sekitar perkebunan.
Saat ini PT BAS sedang mengurus izin agar produk gula merah tersebut bisa dipasarkan secara lebih luas. Jika proses ini berjalan lancar, gula merah umbut sawit berpotensi menjadi alternatif baru untuk pasar gula lokal dan menambah manfaat ekonomi dari industri perkebunan sawit di Paluta.
Dengan cara pandang baru ini, sawit tidak hanya menghasilkan minyak, tetapi juga peluang usaha lain yang lebih ramah lingkungan dan memberi keuntungan tambahan bagi masyarakat sekitar. Sebuah langkah kreatif yang lahir dari memaksimalkan potensi yang selama ini terabaikan. (BNH)