Rico Waas Dorong Literasi Digital untuk Mendukung Transformasi Pendidikan di Medan

Bagikan Artikel

Medan, Bonarinews.com – Wali Kota Medan, Rico Waas, menekankan pentingnya literasi digital bagi siswa sebagai bagian dari transformasi pendidikan di era teknologi saat ini. Pernyataan ini disampaikan saat peluncuran Gerakan Literasi Digital oleh Yayasan Parulian dan penyerahan bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) kepada siswa sekolah-sekolah Parulian.

Acara tersebut dihadiri oleh Anggota DPRD Medan Afif Abdillah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Benny Sinomba Siregar, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Arrahmaan Pane, serta jajaran Yayasan Parulian.

Wali Kota Medan mengapresiasi Yayasan Parulian yang telah berdiri sejak 1987 dan konsisten memberikan pendidikan berkualitas, termasuk membantu anak-anak dari keluarga kurang mampu mendapatkan akses belajar. Menurutnya, literasi digital kini menjadi kebutuhan penting seiring pesatnya penggunaan teknologi dalam pendidikan.

“Digital harus digunakan secara positif. Jangan sampai disalahgunakan atau menjadi sumber informasi yang menyesatkan,” ujar Rico Waas. Ia juga menekankan perlunya edukasi tentang penggunaan teknologi, termasuk konten berbasis Artificial Intelligence (AI) yang semakin sulit dibedakan dari fakta. Program literasi digital ini melibatkan siswa, guru, dan orang tua agar semua pihak melek informasi.

Pemko Medan berencana memperluas gerakan literasi digital hingga ke tingkat kecamatan dan kelurahan. Menurut Wali Kota, gerakan ini menjadi fondasi penting bagi generasi muda dalam menghadapi perubahan teknologi yang cepat.

Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota juga mengadakan sesi kuis interaktif. Tiga siswa terpilih berhasil menjawab pertanyaan seputar Kota Medan, termasuk menyebutkan nama lengkap Wali Kota, dan berhak mendapatkan hadiah sepeda.

Ketua Yayasan Pendidikan Parulian, Sopar Siburian menjelaskan, tahun ini enam sekolah Parulian di Medan menerima 637 bantuan PIP, yang disalurkan melalui dukungan Anggota DPR RI Prananda Surya Paloh. Rinciannya mencakup SMA 122 siswa, SMK 123 siswa, SMP 246 siswa, dan SD 146 siswa. Sopar berharap gerakan literasi digital ini dapat mempersiapkan siswa menghadapi tantangan teknologi di masa depan.

Gerakan literasi digital yang digagas Pemko Medan dan Yayasan Parulian ini diharapkan bisa menjadi dorongan bagi semua pihak untuk memanfaatkan teknologi secara bijak, meningkatkan kualitas pendidikan, dan membentuk generasi muda yang cerdas dan kritis. (Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *