Medan, Bonarinews.com – UMKM Sumatera Utara makin kuat! Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut bersama perbankan menggenjot penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan hingga 31 Oktober 2025, realisasinya sudah menembus Rp13,4 triliun untuk 327.678 pelaku usaha. Angka ini hampir menyentuh target Rp15 triliun tahun 2025.
Kepala Dinas Koperasi, UKM Sumut, Naslindio Sirait, menegaskan, program ini bukan sekadar soal modal, tetapi juga mendorong legalitas usaha, manajemen keuangan, dan produktivitas UMKM. Lewat Business Matching, pelaku usaha dipertemukan langsung dengan perbankan agar penilaian kelayakan lebih cepat dan UMKM siap bersaing.
“Sektor perdagangan jadi primadona KUR dengan Rp1,51 triliun, diikuti industri pengolahan Rp389 miliar. KUR ini mendorong hilirisasi produk lokal: jagung jadi pakan, beras jadi tepung, cabai jadi saus, tomat jadi saus tomat. Semakin banyak produk lokal bernilai tambah,” ujar Naslindio, dalam jumpa pers di kantor Gubsu, Rabu (19/11/2025).
Dari 33 kabupaten/kota, Deliserdang memimpin penyaluran Rp1,6 triliun, Medan Rp1,4 triliun, Simalungun Rp1 triliun, dan Langkat Rp900 miliar. Di sisi lain, Nias Barat Rp18 miliar dan Gunungsitoli Rp27 miliar menjadi daerah dengan penyaluran terendah. KUR ini didominasi BRI, Bank Mandiri, dan Bank Sumut.
Yang mengagumkan, tingkat kredit macet hanya 2,5%, jauh di bawah sektor konstruksi yang mencapai 7%. Artinya, UMKM Sumut layak dipercaya, solid, dan siap berkembang.
Dengan dorongan KUR yang terus meningkat, UMKM Sumut siap jadi tulang punggung ekonomi lokal, membuka lapangan kerja, dan mengangkat produk lokal ke level lebih tinggi. Rp13,4 triliun bukan angka kecil – ini bukti nyata pertumbuhan UMKM Sumut yang semakin moncer! (Redaksi)