Indonesia kembali unjuk gigi di arena atletik Asia Tenggara. Tak hanya soal kecepatan, tetapi juga tentang mental juara dan mimpi yang diwujudkan. Di nomor bergengsi 100 meter putra dan putri Kejuaraan Atletik U18 & U20 Asia Tenggara 2025, Indonesia tidak sekadar tampil—melainkan mendominasi. Enam medali, termasuk dua emas, berhasil dibawa pulang dalam pertarungan sengit di Stadion Madya Sport Centre Sumut, Deliserdang.
Deliserdang, Bonarinews.com –Tim atletik Indonesia kembali menunjukkan kualitasnya dalam ajang bergengsi Kejuaraan Atletik U18 & U20 Asia Tenggara 2025. Dari nomor bergengsi lari 100 meter, para sprinter muda Tanah Air berhasil memborong 6 medali, terdiri dari 2 emas, 1 perak, dan 3 perunggu. Prestasi ini menunjukkan dominasi Indonesia di lapangan sprint dan menjadi salah satu pencapaian terbaik tim nasional selama gelaran berlangsung.
Emas pertama diraih oleh Shava S Warangga di kategori U18 putri. Siswi kelas XI asal Semarang ini menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 11,74 detik. Shava mengalahkan pelari Vietnam, Nguyen Thai Thu, hanya dalam selisih milidetik. Rekannya, Danselina W Tauruy, turut menyumbang perunggu pada lomba yang sama dengan waktu 11,98 detik.
“Target saya tahun ini memang bisa menembus waktu 11 detik, dan Alhamdulillah tercapai. Banyak drama dan tekanan dalam persiapan, tapi saya bersyukur semua terbayar,” ujar Shava penuh haru usai perlombaan.
Di kategori putra, M Akbar Jabaludin, sprinter U20, mempersembahkan emas kedua untuk Indonesia. Jabaludin tampil impresif dengan catatan 10,42 detik, unggul tipis dari rekan senegaranya, Ahmad Febrian Dwi W (10,52 detik), yang meraih perak. Medali perunggu berhasil diamankan oleh M Ariel H yang juga tampil di final U20 putra.
Jabaludin, yang telah menjalani latihan intensif selama dua tahun, mengungkapkan bahwa kemenangannya ini menjadi motivasi tambahan untuk berlaga di ajang internasional berikutnya.
“Latihan dua tahun terbayar. Target selanjutnya ASEAN School Games di Brunei Darussalam. Semoga hasilnya lebih baik lagi,” ujarnya penuh semangat.
Secara total, dari 12 medali yang diperebutkan di nomor 100 meter (4 emas, 4 perak, 4 perunggu), Indonesia berhasil membawa pulang setengahnya — sebuah pencapaian luar biasa yang menegaskan kapasitas Indonesia sebagai kekuatan utama atletik usia muda di Asia Tenggara. (Redaksi)