ODGJ Rusak Kapela di Maumere, Keluarga Muncul dan Minta Maaf Terbuka di Hadapan Keuskupan: Fakta Baru Terungkap!

Bagikan Artikel

Bonarinews.com, Sikka – Kasus kerusakan di Kapela Biara Karmel Beato Dionisius Wairklau, Maumere, akhirnya terungkap setelah keluarga dari Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) berinisial V.N. (27) muncul dan menyampaikan permohonan maaf secara terbuka. Langkah mengejutkan itu disampaikan langsung di hadapan pihak ,Keuskupan Maumere, dan ,Biara Karmel, dalam pertemuan resmi di Istana Keuskupan Maumere, Kamis (13/11/2025).

Pertemuan yang berlangsung di Lepo Bispu, Jalan Wairklau, turut dihadiri Kapolres Sikka AKBP Bambang Supeno, Sekretaris Keuskupan Maumere RD. Yakobus Donisius Migo, Formator Biara Karmel Pater Leonardus Jawa, aparat kepolisian, serta keluarga pelaku. Suasana haru tercipta ketika keluarga pelaku membuka fakta bahwa V.N. sedang mengalami ,gangguan kejiwaan, yang memburuk akibat tekanan psikologis dan putus obat.

M.D., orang tua V.N., menyampaikan permohonan maaf kepada pihak Kapela, Keuskupan Maumere, umat Katolik, dan masyarakat Sikka. Ia mengakui bahwa tindakan anaknya murni dipicu kondisi psikologis yang tidak stabil.

“Anak kami mengalami tekanan psikologis dan sempat tidak mengonsumsi obat. Itu menyebabkan tindakannya di luar kendali,” jelas M.D., sambil menegaskan komitmen keluarga untuk melanjutkan pengobatan secara teratur dan melakukan pengawasan lebih ketat.

Sebagai bentuk tanggung jawab moral, keluarga melapor langsung kepada Kapela dan memastikan koordinasi berkelanjutan dengan dokter kejiwaan serta lembaga rehabilitasi. Tindak lanjut ini difasilitasi Polsek Alok melalui IPTU Maria Lusia Lero, S.H., dengan menghubungkan keluarga ke ,Panti Rehabilitasi Santa Dymphna, dan ,Yayasan Papha Maumere,.

Respon penuh empati datang dari pihak Biara Karmel. Pater Leonardus Jawa, O.Carm., menyatakan apresiasi atas langkah cepat Polres Sikka dan kejujuran keluarga pelaku. Pihak Kapela juga menyatakan telah memaafkan tindakan V.N., dengan mempertimbangkan kondisi medis yang dialaminya.

Sekretaris Keuskupan Maumere, Romo Doni, menegaskan bahwa Keuskupan memandang peristiwa ini sebagai musibah yang tidak disengaja.

“Kami mengapresiasi itikad baik keluarga pelaku. Kita semua diingatkan untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan individu yang mengalami gangguan psikologis. Kedamaian dan ketenangan harus tetap dijaga,” ujarnya.

Kapolres Sikka AKBP Bambang Supeno meminta seluruh pihak meningkatkan sinergi menjaga ,keamanan tempat ibadah, dan ketertiban lingkungan. Ia menyarankan penempatan satuan pengamanan di rumah ibadah sebagai langkah preventif.

Menindaklanjuti hal itu, Pater Leonardus menegaskan bahwa Biara Karmel akan memperketat akses kapela dengan mengunci gedung di luar jam doa. Umat yang hendak berdoa di luar jadwal diminta menghubungi pengurus terlebih dahulu.

Insiden bermula pada Rabu (12/11/2025) sekitar pukul 14.00 WITA ketika beberapa Frater menemukan isi kapela berantakan, dengan patung sisi kiri dan kanan serta organ gereja yang rusak. Sebelumnya, terdengar suara gaduh dari dalam kapela saat para biarawan tengah beristirahat.

“Mereka memeriksa tetapi tidak menemukan siapa pun, sehingga kasus dilaporkan ke Polres Sikka,” jelas RD. Yakobus Donisius Migo.

Kasus ini menjadi pengingat pentingnya kepedulian bersama terhadap penyandang gangguan kejiwaan, serta perlunya pengamanan berlapis di tempat ibadah demi menciptakan lingkungan yang aman, damai, dan penuh toleransi. (Faidin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *