Dari Alat Pesta ke Peternakan Ayam, BUMDes Rebbak Nduma Buktikan Desa Bisa Mandiri

Bagikan Artikel

Bonarinews.com | PAKPAK BHARAT — Siapa sangka, BUMDes Rebbak Nduma yang dulu dikenal sebagai penyedia alat pesta di Desa Salak II, Kecamatan Salak, kini sukses bertransformasi menjadi peternak ayam petelur. Setelah berbulan-bulan merawat ratusan ayam dengan disiplin tinggi, usaha milik desa ini akhirnya mulai panen telur berkualitas.

Transformasi ini tak sekadar soal bisnis, tapi soal visi kemandirian desa. Bupati Pakpak Bharat Franc Bernhard Tumanggor yang turun langsung ke lokasi peternakan di Napa Sengkut bahkan ikut memanen telur. Ia menyebut langkah ini sebagai contoh nyata bagaimana dana desa bisa benar-benar berputar untuk kesejahteraan masyarakat.

“Kalau dikerjakan dengan tekun, hasilnya pasti baik. Usaha tidak akan menghianati hasil,” ucap Bupati saat berbincang dengan pengurus BUMDes.

Yang menarik, telur-telur hasil produksi BUMDes kini laris manis di pasaran. Kepala Desa Salak II, Sakat Banurea, mengatakan pemasaran justru menjadi bagian paling mudah.

“Banyak kios dan pedagang menampung hasil panen kami. Bahkan warga datang langsung ke kandang untuk membeli,” ujarnya sambil tersenyum.

BUMDes Rebbak Nduma berdiri pada 2018 dan awalnya fokus di sektor jasa. Namun saat pandemi, pengurus menyadari pentingnya sektor pangan. Dari situlah muncul ide membangun peternakan ayam petelur.

Kini, dengan dukungan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pakpak Bharat yang rutin memeriksa kesehatan ayam serta memberi vaksin, usaha ini semakin stabil.

Perubahan arah usaha BUMDes Rebbak Nduma menjadi bukti bahwa inovasi di desa bukan sekadar wacana. Dari alat pesta menuju peternakan ayam petelur, dari sewa menyewa ke produksi pangan — semua berawal dari keberanian untuk mencoba hal baru.

Sebuah langkah kecil dari Salak II, tapi gema kemandiriannya terdengar jauh: desa bisa maju jika mau berinovasi. (Lindung)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *