Dari Ujung Pakpak Bharat, Bocah Pendiam Ini Guncang Panggung Nasional dan Internasional Lewat Matematika dan Coding

Bagikan Artikel

Bonarinews.com – Di sebuah desa sunyi di Kabupaten Pakpak Bharat, ada seorang pelajar yang diam-diam menyalakan obor prestasi di panggung nasional. Namanya Sahpen Dericho Berutu, siswa kelas IX SMP Negeri 1 Singgabur. Tak banyak bicara, tak suka sorotan, tapi prestasinya melesat jauh hingga ke tingkat internasional.

Sahpen baru saja mencatat dua torehan gemilang: meraih Bronze Medal dalam ajang SATRIA (Smart AI and Tech Competition for A Rising Indonesia) di bidang coding, dan mendapatkan CREDIT di Junior Level Australian Mathematics Competition 2025, menempatkannya di jajaran Top 60% terbaik di Indonesia.

Capaian ini bukan sekadar piala dan sertifikat. Ia adalah bukti bahwa anak-anak dari pelosok Pakpak Bharat mampu bersaing di panggung global, bersaing dengan peserta dari sekolah-sekolah besar di kota-kota besar.

Putra keempat pasangan Derianto Berutu dan Nurlia Bancin ini dikenal pemalu dan pendiam. Tapi di balik sikapnya yang tenang, pikirannya berputar cepat seperti algoritma komputer. Rumus matematika serumit apa pun bisa ia uraikan dengan mudah, seolah angka-angka adalah bahasa yang paling ia mengerti. Tak heran, cita-citanya pun sederhana tapi ambisius: ingin menjadi pakar matematika.

Jalan menuju impian itu mulai terbuka ketika Sahpen terpilih mewakili Pakpak Bharat mengikuti pelatihan metode Gasing (Gampang, Asyik, dan Menyenangkan) di Jakarta. Program ini merupakan hasil kolaborasi Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat dengan Gasing Academy binaan Prof. Johannes Surya, sang pencetus metode Gasing yang terkenal memecah stigma “matematika itu sulit”.

Di sana, Sahpen bergabung bersama para pelajar terbaik dari seluruh Indonesia. Mereka dibimbing langsung oleh Prof. Johannes Surya, belajar bukan hanya rumus, tetapi juga filosofi berpikir logis dan kreatif. Dari tangan dingin sang profesor, para peserta ditempa menjadi generasi sains masa depan Indonesia.

“Untuk tahun 2026, kami kembali mengadakan program intensif Gasing yang disiapkan untuk melahirkan peserta didik unggul di bidang Matematika, Coding, dan Science, baik di level nasional maupun internasional. Kami berharap Pakpak Bharat kembali mengirimkan wakilnya, meneruskan tongkat prestasi dari Sahpen kepada generasi berikutnya,” pesan Prof. Johannes Surya.

Kini, nama Sahpen Dericho Berutu menjadi inspirasi baru bagi pelajar-pelajar di tanah Pakpak Bharat. Dari ruang kelas sederhana di ujung Sumatera, ia membuktikan satu hal penting: kemajuan tidak mengenal batas wilayah, selama ada kemauan dan dukungan yang nyata. (Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *