Bonarinews.com, Medan – Di tengah lumpur dan sisa-sisa banjir Sungai Babura yang mulai surut pada Minggu siang (12/10), suasana di Lingkungan V, Kelurahan Polonia, Kecamatan Medan Polonia, penuh semangat gotong royong. Warga bahu membahu membersihkan jembatan penghubung yang menjadi akses utama dari Polonia menuju Jalan Dipanegara, Padang Bulan.
Di tengah kesibukan itu, kabar tentang kedatangan Anggota DPR RI, dr Sofyan Tan, membawa suasana berbeda. Ia datang bukan hanya untuk menyerahkan bantuan, tapi juga menyalakan kembali harapan warga yang rumahnya terendam banjir sejak Sabtu malam.
Sebelumnya, salah satu warga, Jannah (52), menghubungi Sofyan Tan untuk menyampaikan kondisi sekitar 44 kepala keluarga atau 165 jiwa yang terdampak banjir. Mengetahui situasi tersebut, Sofyan Tan langsung mengirimkan 165 nasi bungkus untuk membantu warga yang belum sempat memasak karena dapur umum belum tersedia.
Tak berhenti di situ, Sofyan Tan turun langsung ke lokasi. Dengan langkah sederhana dan senyum ramah, ia menyapa satu per satu warga yang sudah mengenalnya sejak lama. Kehadirannya disambut hangat, bukan hanya karena bantuannya, tapi karena perhatiannya yang tulus.
Momen haru pun terjadi ketika Randini, siswi SMA Negeri 1 Medan yang rumahnya ikut terendam, menghampiri Sofyan Tan dan menyatakan keinginannya untuk kuliah di Universitas Satya Terra Bhinneka, kampus yang didirikan sang dokter di Kecamatan Medan Sunggal. Mendengar itu, Sofyan Tan langsung memberi semangat.
“Kamu harus kuliah ya. Biar nanti sukses dan bisa ubah nasib keluarga supaya tak lagi tinggal di pinggir sungai,” ujarnya menasihati Randini.
Ucapan itu memantik semangat warga lain. Beberapa orang tua bahkan langsung menyodorkan nama anak-anak mereka yang akan tamat SMA agar bisa ikut mendapatkan kesempatan kuliah melalui program beasiswa.
Di hadapan warga, Sofyan Tan mengingatkan pentingnya pendidikan sebagai jalan keluar dari kemiskinan dan kerentanan akibat bencana. Ia mengimbau agar warga segera mendaftarkan anak-anak mereka untuk menerima bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) atau beasiswa kuliah melalui Rumah Aspirasi dr Sofyan Tan.
“Banjir bisa datang lagi, tapi masa depan tidak boleh ikut tenggelam. Dengan pendidikan, kita bisa ubah nasib,” katanya penuh makna.
Kunjungan Sofyan Tan di tengah warga korban banjir itu pun meninggalkan kesan mendalam. Di saat banyak yang datang membawa bantuan sementara, ia hadir dengan sesuatu yang lebih berharga: harapan untuk masa depan. (Redaksi)