Bonarinews.com, Serdang Bedagai – Hujan deras yang disertai angin kencang menghantam Kabupaten Serdang Bedagai pada Kamis malam (9/10), membuat warga terpana sekaligus panik. Di tengah gelapnya malam, suara gemuruh angin yang berputar cepat menghantam atap rumah membuat banyak keluarga berlari menyelamatkan diri.
Bencana itu melanda empat desa di dua kecamatan, yakni Desa Tebing Tinggi, Sukajadi, Mangga Dua di Kecamatan Tanjung Beringin, dan Desa Pematang Guntung di Kecamatan Teluk Mengkudu. Berdasarkan data sementara BPBD, 81 jiwa terdampak, dengan 27 rumah dan satu fasilitas kesehatan mengalami kerusakan. Warga yang sempat terjebak di dalam rumah melaporkan atap beterbangan dan pepohonan tumbang akibat hembusan angin.
“Saya mendengar suara seperti pesawat jatuh, rumah kami berguncang. Kami semua berlari ke halaman untuk menyelamatkan diri,” ujar salah seorang warga Desa Tebing Tinggi.
Tidak hanya Serdang Bedagai, angin puting beliung juga menimbulkan kerusakan di Pulau Morotai, Maluku Utara, dan Batu Bara, Sumatera Utara. Di Desa Libano, Kecamatan Morotai Jaya, hujan deras dan angin tiba-tiba merusak 17 rumah, membuat warga panik. Sementara di Batu Bara, sejumlah rumah dan fasilitas ibadah mengalami kerusakan ringan hingga sedang.
Di sisi lain, hembusan angin kencang turut memperparah kebakaran lahan di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada Jumat sore (10/10). Lahan tebu seluas 2,5 hektare terbakar akibat pembakaran sembarangan, diperparah cuaca kering dan angin yang terus bertiup. Tim BPBD, aparat desa, TNI, Polri, dan relawan bekerja keras memadamkan api hingga malam hari.
BPBD mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, tidak membakar lahan atau sampah sembarangan, serta segera melapor bila terjadi bencana. “Angin puting beliung datang cepat dan tidak bisa diprediksi, sehingga kewaspadaan warga menjadi kunci keselamatan,” kata Kepala BNPB. (Redaksi)