Bonarinews.com, Jakarta
Timnas Indonesia malam ini akan menghadapi Arab Saudi dalam laga perdana putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Meski menurut FootyRankings peluang Garuda hanya sekitar 5% untuk lolos ke babak berikutnya, skuad asuhan Patrick Kluivert datang bukan untuk sekadar bertahan. Ada beberapa faktor yang membuat Indonesia masih punya peluang nyata untuk mengejutkan tim sekelas Arab Saudi.
Secara historis, Indonesia pernah menunjukkan bahwa Arab Saudi bukan lawan yang mustahil dikalahkan. Dalam pertemuan sebelumnya di Jakarta pada putaran ketiga, Garuda sukses menang 2–0, setelah sebelumnya menahan imbang 1–1 di Riyadh. Catatan itu memberi suntikan kepercayaan diri bahwa tim ini bisa bersaing melawan raksasa Asia bila tampil disiplin dan efisien.
Kluivert sendiri menegaskan bahwa Indonesia tidak datang dengan rasa takut. “Kami respek, tapi tidak takut. Kami tahu apa yang kami bawa,” ujarnya dalam konferensi pers jelang laga. Pelatih asal Belanda itu membawa filosofi sepak bola adaptif—menjaga kedalaman pertahanan, tapi cepat bertransisi menyerang saat lawan kehilangan bola. Dengan karakter Arab Saudi yang dominan dalam penguasaan bola, efektivitas dalam menyerang balik bisa menjadi senjata rahasia Indonesia.
Pertahanan memang akan menjadi titik krusial. Absennya beberapa pemain seperti Emil Audero dan Marselino Ferdinan membuat Indonesia harus mengandalkan kedisiplinan kolektif. Di bawah mistar, performa kiper yang tangguh sangat dibutuhkan untuk menahan gempuran lawan. Sementara di lini tengah, kombinasi pemain muda dan berpengalaman menjadi taruhan utama untuk menjaga tempo dan kestabilan permainan.
Dari sisi mentalitas, Indonesia justru diuntungkan karena datang tanpa beban besar. Arab Saudi, yang bermain di depan publik sendiri dan di bawah tekanan tinggi untuk menang, bisa kehilangan fokus bila gagal mencetak gol cepat. Bagi Indonesia, bermain sabar dan memanfaatkan peluang sekecil apa pun adalah kunci. Dukungan moral dari publik Tanah Air yang terus mengalir juga memperkuat semangat tim, seperti terlihat dalam sesi latihan terakhir di Jeddah yang dipenuhi suporter Merah Putih.
Kondisi fisik yang lebih segar dan sistem permainan yang semakin solid di bawah Kluivert membuat optimisme tetap terjaga. Apalagi, beberapa pemain yang tampil impresif di level klub seperti Justin Hubner, Sandy Walsh, dan Thom Haye dipastikan turun sejak awal. Ketiganya diharapkan bisa menjaga keseimbangan antara pertahanan dan serangan.
Dengan semua faktor itu, kemenangan atas Arab Saudi bukan semata perkara keberuntungan. Indonesia sudah menunjukkan progres nyata—dari kedisiplinan taktik, mental yang tangguh, hingga efisiensi di depan gawang. Jika bisa menjaga fokus dan momentum, Garuda punya peluang untuk kembali menciptakan kejutan besar di tanah Arab. (Redaksi)