Dairi, Bonarinews.com – Suasana di Simpang Salak, Sidikalang, sore itu terasa berbeda. Sejumlah pemuda dari berbagai organisasi lintas agama berkumpul bersama Kapolres Dairi, AKBP Faisal Andri Pratomo, dalam acara Ngobrol Kebangsaan dan Pembagian Takjil.
Kegiatan ini diinisiasi oleh GAMKI, Pemuda Muhammadiyah, GP Ansor, dan Pemuda Katolik sebagai bentuk kebersamaan dalam menyambut Ramadan serta memperkuat semangat toleransi dan persatuan di Kabupaten Dairi.
Dalam diskusi yang berlangsung hangat, para pemuda dan Kapolres Dairi membahas berbagai isu kebangsaan, toleransi, serta peran generasi muda dalam menjaga persatuan di tengah keberagaman.
Kapolres: “Pemuda Lintas Agama Garda Terdepan dalam Menjaga Toleransi”
Kapolres Dairi, AKBP Faisal Andri Pratomo, mengapresiasi semangat kebersamaan yang ditunjukkan oleh pemuda lintas agama.
“Momentum Ramadan ini menjadi waktu yang tepat untuk memperkuat silaturahmi dan menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Dengan keterlibatan pemuda lintas agama, kita semakin yakin bahwa Kabupaten Dairi akan tetap damai dan harmonis. Mereka adalah garda terdepan dalam menjaga toleransi,” ujarnya.
Pemuda Bicara: Toleransi Itu Kunci Persatuan
Ketua GAMKI Dairi, Januar Pasaribu, menegaskan bahwa pemuda harus menjadi agen perdamaian.
“Jangan sampai kita terpecah oleh perbedaan. Kita adalah satu bangsa, satu tanah air. Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika harus menjadi pegangan dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara,” katanya.
Senada, Ketua Pemuda Muhammadiyah Dairi, Syahdani Pardosi, menilai bahwa kegiatan ini menjadi wadah penting untuk membangun kesadaran kolektif dalam menjaga persatuan.
“Perbedaan adalah anugerah. Melalui dialog seperti ini, kita bisa lebih memahami satu sama lain. Semoga semakin banyak kegiatan yang memperkuat kebersamaan dan toleransi,” ucapnya.
Ketua GP Ansor Dairi, Selamat Bahagia Maha, menekankan pentingnya sinergi antar pemuda lintas agama dalam membangun kebangsaan.
“Ramadan mengajarkan kita tentang kesabaran dan kebersamaan. Semangat inilah yang harus terus kita jaga dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.
Sementara itu, Ketua Pemuda Katolik Dairi, Evan Hutagaol, menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa persatuan bisa diwujudkan melalui dialog dan kebersamaan.
“Mari kita terus merawat toleransi dan persaudaraan. Ini adalah modal utama kita dalam membangun bangsa yang lebih baik,” tuturnya.
Berbagi Takjil & Buka Puasa Bersama, Simbol Kebersamaan
Tak hanya berdiskusi, para pemuda lintas agama juga turun ke jalan membagikan takjil kepada masyarakat yang melintas. Acara kemudian ditutup dengan buka puasa bersama, menegaskan bahwa kebersamaan tak sekadar wacana, tetapi benar-benar diwujudkan dalam aksi nyata.
Dengan kegiatan ini, diharapkan semakin banyak generasi muda yang terinspirasi untuk terus menanamkan semangat persatuan, menjaga nilai-nilai Pancasila, serta menjadi pelopor toleransi di tengah keberagaman. (Januar Pasaribu)