Medan | Bonarinews.com – Program Pemberian Makanan Sehat Bergizi Gratis telah diuji coba kepada murid-murid di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Pembina, Jalan Guru Sinumba, Medan, pada Senin (9/12). Sekolah ini menjadi contoh nyata bagaimana program tersebut mampu memberikan dampak langsung bagi siswa berkebutuhan khusus dan keluarganya.
Kepala SLB Negeri Pembina, Mardi Panjaitan, mengatakan, program pemerintah era Prabowo-Gibran ini sangat cocok untuk siswa berkebutuhan khusus, khususnya dari keluarga kurang mampu. “Banyak dari siswa kami membutuhkan perhatian lebih khkusus dalam hal pemenuhan gizi. Program ini sangat membantu orangtua untuk memastikan anak-anak mereka mendapat asupan bergizi yang cukup,” ujarnya.
Selain itu, menurutnya, program ini berperan dalam upaya pemerintah mengurangi stunting, yang masih menjadi tantangan besar di masyarakat. “Anak-anak kami bukan hanya membutuhkan pendidikan, tetapi juga kesehatan yang optimal untuk mendukung tumbuh kembang mereka,” tambah Mardi.
SLB Negeri Pembina menjadi salah satu prioritas dalam pelaksanaan program ini, dengan penyesuaian khusus pada menu makanan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi siswa berkebutuhan khusus.
Perwakilan Cabang Dinas Wilayah 1, Emma Bahagia Pakpahan, mengapresiasi uji coba program. Makan bergizi ini sebagai bukti nyata komitmen pemerintah dalam membangun pendidikan yang inklusif.
“Program ini adalah wujud nyata dari visi nasional untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, termasuk bagi siswa berkebutuhan khusus. Kami ingin memastikan tidak ada anak yang tertinggal, terutama dalam hal kesehatan,” jelas Emma didampingi koleganya, Pardamean Hutabarat dan Halimah Harahap.
Mama Haikal, salah satu orang tua siswa di SLB Negeri Pembina, mengungkapkan harapannya agar program ini dapat terus berjalan. “Bagi kami, ini bukan hanya soal makanan, tetapi juga tentang perhatian pemerintah kepada anak-anak kami. Dampaknya sangat besar, terutama untuk masa depan mereka,” katanya.
Ketua Panitia Pelaksana, Turino, S.Pd menambahkan, betapa pentingnya keberlanjutan program ini. “Kami berharap program ini dapat diperluas ke sekolah-sekolah di daerah terpencil, sehingga lebih banyak siswa merasakan manfaatnya,” pungkasnya. (Mei Narti)