Atasi Body-Shaming, Pelajaran dari Film Barbie

Bagikan Artikel

Bonarinews.com – Body-shaming atau penilaian negatif terhadap tubuh seseorang adalah isu yang semakin mendapat perhatian di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Tekanan untuk mencapai standar kecantikan yang tak realistis dapat memberikan dampak mendalam pada kesehatan mental kita.

Artikel ini membahas bagaimana body-shaming mempengaruhi kita dan bagaimana pelajaran dari film Barbie dapat membantu kita memperbaiki hubungan dengan tubuh serta kesehatan mental secara umum.

Apa Itu Body-Shaming dan Mengapa Ini Menjadi Masalah?

Body-shaming adalah bentuk penilaian negatif terhadap tubuh seseorang, biasanya didorong oleh norma-norma kecantikan yang tidak realistis yang dipromosikan oleh media dan budaya populer.

Tekanan untuk memenuhi standar kecantikan dapat mempengaruhi bagaimana kita melihat diri kita sendiri dan merusak kepuasan terhadap penampilan kita. Body-shaming dapat muncul dalam berbagai bentuk, dari komentar tidak sensitif hingga stereotip yang merendahkan di media.

Dampak Body-Shaming pada Kesehatan Mental

Body-shaming bisa memicu berbagai dampak merugikan bagi kesehatan mental kita.. Rasa tidak puas dengan penampilan fisik seringkali memicu masalah seperti rendah diri, kecemasan, dan depresi.

Ketika kita merasa tidak memenuhi ekspektasi sosial atau pribadi, perasaan ini dapat mempengaruhi kesejahteraan secara keseluruhan. Menyadari dampak ini penting agar kita bisa mengidentifikasi dan mengatasi perasaan negatif yang mungkin timbul.

Dampak Media Sosial dan Standar Kecantikan

Media sosial kerap kali menampilkan gambar-gambar ideal yang jauh dari kenyataan. Berhenti membandingkan diri dengan orang lain bisa membantu kamu lebih menghargai dan merasa lebih baik tentang diri sendiri.

Melihat gambar-gambar tersebut bisa membuat kita merasa tidak memadai jika kita tidak sesuai dengan ideal tersebut. Oleh karena itu, penting untuk menyadari bahwa banyak gambar di media sosial tidak mencerminkan kenyataan dan untuk fokus pada pengalaman nyata di kehidupan sehari-hari.

Bagaimana Film Barbie Membahas Body-Shaming

Film Barbie baru-baru ini mencuri perhatian karena penggambaran kritisnya tentang standar kecantikan yang tidak realistis. Dalam film ini, karakter Barbie menghadapi berbagai ekspektasi yang menuntutnya untuk memenuhi standar kecantikan yang tidak bisa dicapai oleh banyak orang.

Film ini menggarisbawahi bagaimana norma-norma kecantikan yang sangat spesifik dapat membebani seseorang dan mempengaruhi pandangannya terhadap dirinya sendiri. Dalam salah satu adegan penting, film ini menunjukkan bagaimana karakter-karakter berjuang dengan harapan dan tekanan untuk terlihat “sempurna” menurut definisi media.

Film ini menyampaikan pesan bahwa tidak ada bentuk tubuh yang ideal serta standar kecantikan yang sering dipromosikan oleh media menggunakan standar yang tidak realistis. Hal ini mengajak penonton untuk melihat lebih jauh dari penampilan fisik dan menghargai diri mereka apa adanya.

Pelajaran dari Film Barbie : Stigma dan Penerimaan Diri

Film Barbie menawarkan wawasan berharga tentang body-shaming dan stigma berat badan. Dalam film ini, digambarkan bagaimana norma-norma kecantikan yang tidak realistis membebani kita dengan ekspektasi yang sulit dipenuhi.

Pesan dari film ini mengajarkan kita bahwa tekanan untuk memenuhi standar tertentu dapat mempengaruhi pandangan kita terhadap diri sendiri dan orang lain. Film ini mengingatkan kita bahwa penampilan tubuh bukanlah satu-satunya hal yang mendefinisikan kita dan mengajak kita untuk menerima diri kita apa adanya.

Mengatasi Ekspektasi Sosial

Dengan menerapkan pelajaran dari film Barbie, kita bisa mulai mengubah cara kita memandang tubuh kita sendiri dan orang lain. Berfokus pada rasa nyaman dan pengalaman positif yang dapat membantu kita merasa lebih baik mengenai diri sendiri.

Cobalah untuk menikmati momen-momen kecil yang membuat kamu merasa baik, seperti berolahraga, berkumpul dengan teman, atau merasakan kebahagiaan dalam aktivitas sehari-hari. Mengenakan pakaian yang nyaman dan berfokus pada bagaimana tubuh Anda merasa, bukan hanya bagaimana tampil, juga merupakan langkah penting.

Mengatasi Body-Shaming di Kehidupan Sehari-Hari

Berikut ini adalah 3 cara mengatasi body-shaming di kehidupan sehari-hari yang bisa kamu lakukan :

  • Berhenti Membandingkan Diri dengan Orang Lain
    Media sosial kerap kali hanya menampilkan sisi-sisi indah tentang kehidupan saja, tanpa tahu realita apa yang sebenarnya sedang terjadi. Untuk itu, berhentilah membandingkan sisi buruk dari diri kamu dengan sisi baik dari diri orang lain yang telah melewati berbagai saringan sebelum pada akhirnya di publish ke media sosial. Hal ini akan sangat membantu kamu dalam melihat kekurangan dan kelebihan dari diri kamu secara objektif.
  • Fokus pada Kesehatan, Bukan Penampilan
    Alihkan fokus dari penampilan fisik ke faktor kesehatan serta kesehatan mental. Berolahraga, makan dengan sehat, dan menjaga kesehatan mental adalah hal-hal yang lebih penting daripada bagaimana Anda terlihat.
  • Kembangkan Citra Tubuh yang Positif
    Melatih diri untuk berbicara tentang bentuk tubuh yang kamu miliki dengan cara yang positif. Fokus pada apa yang kamu sukai tentang bentuk tubuhmu sendiri dan ingatlah bahwa setiap tubuh memiliki keunikan dan kekuatan tersendiri.

Penulis: Priskila Theodora

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *