Inovasi dari Desa: Tim PKM UNIMED Transformasi Opak Singkong Jadi Ikon Ekonomi Lokal

Bagikan Artikel

Deli Serdang, Bonarinews.com – Desa Dalu 10 B, yang selama ini dikenal sebagai desa agraris di Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, kini tengah mengalami perubahan signifikan berkat intervensi inovatif dari Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Universitas Negeri Medan (UNIMED). Fokus mereka adalah pada produk tradisional opak singkong, yang kini dioptimalkan untuk menjadi ikon ekonomi lokal dengan potensi pasar yang lebih luas.

Opak singkong, kudapan khas berbahan dasar singkong, telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari warga Desa Dalu 10 B. Namun, meskipun memiliki cita rasa yang khas, produk ini menghadapi berbagai tantangan yang membatasi pengembangannya, seperti teknologi produksi yang masih sederhana dan keterbatasan akses ke pasar yang lebih besar.

Melihat potensi besar yang belum tergali, Tim PKM UNIMED yang dipimpin oleh Muhammad Aulia Rahman S., S.T., M.T., dengan anggota Drs. Dadang Mulyana, M.Pd., Dr. Wanapri Pangaribuan, M.T., dan Bakti Dwi Waluyo, S.Pd., M.T., menginisiasi program yang tidak hanya fokus pada peningkatan teknologi produksi, tetapi juga pada strategi promosi dan manajemen usaha yang lebih baik. Keterlibatan mahasiswa dari Jurusan Pendidikan Teknik Elektro menambah dimensi praktis dalam pelaksanaan program ini, yang berlangsung sejak 3 Juni 2024.

“Salah satu tantangan utama yang kami temukan adalah kurangnya pengetahuan tentang pengelolaan usaha yang efektif, serta teknologi produksi yang masih sangat tradisional,” ujar Aulia Rahman. Untuk mengatasi ini, tim memberikan pelatihan intensif kepada pelaku usaha setempat, termasuk cara memaksimalkan kualitas produk dan strategi pemasaran modern yang bisa menjangkau pasar lebih luas.

Hasilnya mulai terlihat. Ibu Gustiana, seorang pengusaha opak singkong di desa tersebut, mengungkapkan rasa syukurnya. “Dulu saya hanya mengandalkan cara-cara lama dalam memproduksi dan menjual opak. Sekarang, setelah pelatihan ini, produk saya tidak hanya lebih baik secara kualitas, tetapi juga lebih dikenal luas. Pesanan pun semakin banyak,” ujarnya dengan semangat.

Program ini tidak hanya sekadar meningkatkan produksi, tetapi juga menjadi model pemberdayaan ekonomi lokal yang berkelanjutan. Melalui teknologi yang lebih canggih dan peningkatan manajemen usaha, opak singkong dari Desa Dalu 10 B kini diharapkan dapat menembus pasar yang lebih luas, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan menjadikan desa ini sebagai pusat produksi opak singkong berkualitas di Sumatera Utara.

Inisiatif ini menjadi bukti nyata dari komitmen UNIMED dalam mendukung pembangunan ekonomi lokal melalui pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat. Dengan keberhasilan di Desa Dalu 10 B, diharapkan program serupa dapat diimplementasikan di desa-desa lain, membangun fondasi yang kuat untuk ekonomi rakyat berbasis produk lokal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *