7 Tanda Kantor Toxic dan Cara Mengatasinya

Bagikan Artikel

Bonarinews.com – Bekerja di lingkungan kerja yang tidak toxic dan mendukung adalah impian setiap karyawan. Namun, kenyataannya, banyak yang harus berhadapan dengan lingkungan kerja yang justru penuh dengan tekanan dan stres. Berikut adalah tanda-tanda bahwa kamu mungkin berada di lingkungan kerja yang beracun dan cara untuk menghadapinya.

  1. Batasan Kerja yang Tidak Jelas
    Lingkungan kantor yang toxic tidak menghormati batasan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, sehingga kamu akan bekerja di luar jam kerja, menerima tugas mendadak di akhir pekan, atau selalu harus tersedia untuk menjawab email dan pesan. Jika kamu merasa sulit untuk memisahkan pekerjaan dari waktu pribadi kamu, ini bisa menjadi tanda bahwa kantor kamu toxic.

Cara Menghadapinya

Untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan waktu istirahat, pastikan kamu menetapkan batasan yang tegas antara weekdays dan weekend. Gunakan weekdays untuk fokus pada tugas-tugas pekerjaan, dan alokasikan weekend untuk beristirahat dan menikmati waktu luang tanpa beban kerja.

Jangan ragu menolak pekerjaan yang dilimpahkan kepada kamu tanpa alasan yang jelas, terutama jika tugas yang diberikan bukanlah tugas utama kamu dan tentu saja mengganggu keseimbangan kehidupan kamu.

  1. Kurangnya Kepercayaan Antar Rekan Kerja
    Di lingkungan kantor yang toxic, rasa percaya di antara rekan kerja maupun antara rekan kerja dan atasan tidak ada. Misalnya, kamu merasa selalu diawasi atau dipantau, atau manajer kamu terlalu sering menginterogasi tentang tugas-tugas yang sedang kamu kerjakan.

Cara Menghadapinya

Cobalah untuk membangun komunikasi dua arah yang sifatnya lebih terbuka dengan rekan kerja maupun atasan. Sampaikan dengan jujur perasaanmu jika merasa tidak dipercaya.

  1. Tidak Ada Ruang untuk Kesalahan
    Lingkungan kantor yang toxic seringkali tidak memberikan ruang untuk membuat kesalahan. Setiap kesalahan, sekecil apapun, dapat berujung pada kritik yang berlebihan atau bahkan penghukuman. Ini bisa membuat karyawan takut mengambil risiko atau mencoba hal baru.

Cara Menghadapinya

Cari tahu apakah ada cara untuk memperbaiki kesalahan tanpa takut dihukum. Jika tidak ada, pertimbangkan untuk mencari lingkungan kerja yang lebih suportif.

  1. Perlakuan Tidak Hormat Antar Karyawan
    Tanda lain dari lingkungan kerja yang beracun adalah adanya perlakuan tidak hormat antar karyawan. Misalnya, rekan kerja yang merendahkan, mengabaikan, atau bahkan mempermalukan kamu di depan umum.

Cara Menghadapinya

Jika memungkinkan, konfrontasi secara sopan orang yang melakukan perlakuan tersebut dan jelaskan bagaimana hal itu mempengaruhi kamu. Jika tidak ada perubahan, laporkan kejadian ini kepada HR atau atasanmu.

  1. Tidak Ada Dukungan untuk Pertumbuhan Karir
    Lingkungan kerja yang sehat harusnya mendukung perkembangan karir karyawannya. Namun, di lingkungan kerja yang beracun, seringkali tidak ada dukungan untuk kemajuan karir, seperti mentor, pelatihan, atau kesempatan promosi.

Cara Menghadapinya

Jika kamu merasa tidak mendapatkan dukungan yang cukup, cari tahu apakah ada peluang di luar pekerjaanmu saat ini yang bisa membantu kamu berkembang.

  1. Sering Mengalami Gejala Stres Fisik
    Lingkungan kantor toxic tidak hanya mempengaruhi kesehatan mental, tetapi juga fisik. Salah satu tanda gejala stres fisik adalah meningkatnya asam lambung yang juga sering diderita oleh pekerja di kantor toxic.

Selain itu, tidak jarang mereka juga merasakan gangguan tidur, pencernaan, hingga sakit kepala.

Cara Menghadapinya

Jangan abaikan gejala-gejala ini. Carilah cara untuk mengurangi stres, seperti berolahraga, meditasi, atau berbicara dengan seorang profesional.

  1. Tingginya Tingkat Pergantian Karyawan
    Jika banyak rekan kerja yang sering keluar masuk dari perusahaan, ini bisa menjadi tanda bahwa tempat kerja tersebut tidak kondusif. Tingginya tingkat pergantian karyawan seringkali mencerminkan masalah mendasar dalam budaya kerja yang beracun.

Cara Menghadapinya

Perhatikan pola ini dan pertimbangkan untuk mencari tahu mengapa begitu banyak orang meninggalkan perusahaan. Jika alasannya terkait dengan lingkungan kerja yang tidak sehat, kamu mungkin ingin mempertimbangkan opsi yang lebih baik.

Kesimpulan

Bekerja di lingkungan kerja yang toxic bisa sangat menguras energi dan berdampak negatif pada kesehatan mental. Jika kamu menemukan beberapa tanda di atas dalam pekerjaan kamu saat ini, penting untuk mulai memikirkan langkah-langkah yang bisa kamu ambil untuk melindungi diri dan karir kamu.

Mungkin ini saatnya untuk berbicara dengan HR, mencari mentor, atau bahkan mempertimbangkan untuk mencari pekerjaan baru yang lebih sehat dan mendukung. Ingat, kesehatan mental kamu jauh lebih berharga daripada pekerjaan apa pun.

Penulis: Priskila Theodora

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *