Waspada, Inilah 5 Indikator Stres Kerja di Kantor!

Bagikan Artikel

BONARINEWS.COM – Setiap pekerjaan dari berbagai macam bidang tentunya memiliki tantangannya sendiri untuk dihadapi oleh setiap pekerja. Dari mulai mengerjakan banyak pekerjaan penting yang tidak dapat dilewatkan hingga tenggang waktu singkat untuk mengerjakan pekerjaan tersebut. Penting bagi kita untuk mengenali tanda-tanda atau indikator stres kerja agar dapat segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dirangkum dari beberapa sumber, berikut ini adalah 5 indikator stres kerja yang sering dialami di kantor:

  1. Beban Kerja yang Berlebihan
    Tingkat stres di tempat kerja seringkali dipengaruhi oleh seberapa berat beban tugas yang harus ditangani. Ketika seorang karyawan merasa tugas yang diberikan terlalu banyak dan sulit untuk diselesaikan dalam waktu yang tersedia, hal ini dapat menyebabkan stres.Hasibuan (2014) menekankan bahwa salah satu indikator utama stres kerja adalah persepsi individu mengenai beban kerja yang dianggap melebihi kapasitas mereka.
    Ketika karyawan merasa beban kerja terlalu berat, hal ini bisa menjadi faktor utama dalam timbulnya stres kerja yang signifikan. Robbins juga menegaskan bahwa beban kerja yang berlebihan dapat mengakibatkan stres kerja.
  2. Sikap Pemimpin yang Tidak Adil
    Cara seorang pemimpin bersikap dan bertindak dapat secara signifikan mempengaruhi keadaan dan motivasi karyawan. Ketidakadilan dalam penugasan atau kurangnya dukungan dari seorang pemimpin dapat menjadi faktor yang memicu stres bagi karyawan. Jika seorang pemimpin tidak memberikan tugas secara adil atau tidak menyediakan dukungan yang diperlukan, hal ini dapat meningkatkan tingkat stres yang dirasakan oleh staf.
    Hasibuan (2014) menyatakan bahwa sikap pemimpin yang kurang adil merupakan salah satu indikator stres kerja. Menurut Robbins (2006), lingkungan kerja merupakan salah satu faktor penting yang dapat menunjukkan tingkat stres kerja
  3. Kondisi Lingkungan Kerja yang Buruk
    Lingkungan kerja yang tidak mendukung, seperti kebisingan, kurangnya ventilasi, atau ruang kerja yang sempit, dapat menjadi sumber stres bagi karyawan. Kondisi lingkungan kerja yang buruk tersebut menjadi salah satu indikator stres kerja (Robbins, 2006).
    Kondisi lingkungan kerja yang buruk mengakibatkan karyawan tidak merasa aman dan nyaman atau merasa tidak kondusif untuk bekerja, sehingga dapat meningkatkan stres dan mengurangi produktivitas.
  4. Tekanan dan Target Kerja
    Tekanan untuk mencapai target yang tinggi atau tenggat waktu yang ketat sering kali menyebabkan stres. Rivai (dalam Julvia, 2016) mengidentifikasi tekanan kerja sebagai salah satu indikator stres kerja.
    Ketika karyawan merasa tertekan untuk mencapai target yang mungkin tidak realistis, hal ini dapat mengakibatkan stres yang signifikan. Jika karyawan sudah sampai pada tahapan ini, produktivitasnya akan terganggu untuk dapat mengerjakan pekerjaan dengan baik dan sesuai dengan tenggat waktu yang seharusnya.
  5. Konflik di Tempat Kerja
    Konflik dengan rekan kerja atau atasan juga merupakan indikator stres kerja. Menurut Hasibuan (2014), konflik yang diukur dari persepsi responden mengenai semangat untuk terus belajar bagi pencapaian visi bersama adalah salah satu model stres kerja.
    Konflik yang tidak terselesaikan dapat menciptakan lingkungan kerja yang tidak sehat dan meningkatkan tingkat stres. Adapun konflik-konflik di tempat kerja tersebut seharusnya dapat diselesaikan dengan komunikasi yang baik antar sesama rekan kerja atau atasan.
    Kesimpulan
    Stres kerja di kantor sering kali dipicu oleh beberapa faktor utama yang saling berhubungan. Pertama, beban kerja yang berlebihan dapat membuat karyawan merasa tertekan dan kewalahan. Kedua, sikap pemimpin yang tidak adil atau kurang mendukung juga dapat meningkatkan stres di tempat kerja. Ketiga, kondisi lingkungan kerja yang buruk, seperti kebisingan atau ruang yang sempit, turut menyumbang pada tingkat stres.
    Selain itu, tekanan untuk mencapai target yang tinggi atau tenggat waktu yang ketat seringkali menyebabkan ketegangan. Terakhir, konflik di tempat kerja yang tidak terselesaikan dapat menciptakan suasana kerja yang tidak sehat. Memahami dan mengenali 5 indikator stres kerja di kantor ini penting untuk mengambil tindakan pencegahan dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik.

Sumber:

  1. Robins. 2006. Perilaku Organisasi. Edisi 10. Terjemahan Sofyan dan Haryanto. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.
  2. Hasibuan. 2014. Pengaruh Stress Kerja & Komitmen Organisional Terhadap Kinerja Karyawan Pd.PT. Bangun Bali Utama Denpasar
  3. Julvia. 2016. Performance Appraisal:Sistem Yang Tepat Untuk Menilai Kinerja Karyawan Dan Menigkatkan Daya Saing Perusahaan. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada

Penulis: Priskila Theodora

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *