Ketua DPRD Sumut: Pembumian Pancasila Dimulai dari Generasi Muda di Sekolah

Bagikan Artikel

Deli Serdang, Bonarinews.com – Ketua DPRD Sumatera Utara, Dr. Sutarto M.Si., menekankan bahwa pembumian nilai-nilai Pancasila harus dimulai dari generasi muda. Hal ini disampaikan dalam konferensi pers usai acara Pemilihan Pelajar Pancasila 2024 di Yayasan Perguruan Dwi Tunggal Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Jumat (26/7/24).

“Pembumian Pancasila harus dimulai dari anak-anak sekolah. Kami mengajak mereka untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila di lingkungan sekolah dan keluarga,” ujar Sutarto.

Acara Pemilihan Pelajar Pancasila Sumatera Utara ini digelar untuk memperingati Bulan Bung Karno. Sutarto mengajak seluruh Gen-Z untuk menjadi Duta Pancasila di sekolah masing-masing. Ia juga menjelaskan bahwa Ranperda Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan telah melewati beberapa tahapan.

“Ranperda ini menjadi payung hukum bagi implementasi kebijakan di Sumut untuk mengedukasi, membumikan, dan mengimplementasikan Pancasila di masyarakat,” jelas Sutarto.

Sumut menjadi provinsi kelima di Indonesia yang sedang membahas Ranperda ini setelah melalui DPRD dan bekerja sama dengan BPIP. Sekretaris DPRD Sumut, Zulkifli, menambahkan bahwa program “Kawal Pancasila” melibatkan 100 anggota DPRD Sumut yang turun ke desa dan kelurahan untuk membumikan nilai-nilai Pancasila.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I Sumut, August Sinaga, S.Pd., S.St., M.AP., menyatakan bahwa Dinas Pendidikan menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengukur enam dimensi profil Pelajar Pancasila. “Kompetisi seperti ini membentuk wawasan dan mindset pelajar, sehingga diharapkan munculnya Gen-Z yang cerdas dan berkarakter,” paparnya.

August juga mendukung pengembalian mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila ke dalam kurikulum. “Dengan PP Mendikbudristek No.4 tahun 2022, Pancasila diharapkan menjadi bagian dari mata pelajaran yang memperkuat wawasan kebangsaan dan nasionalisme,” jelasnya.

August menegaskan pentingnya penerapan Pancasila dalam pendidikan untuk mencegah perilaku negatif di kalangan pelajar. “Ini adalah kewajiban kita untuk memastikan pemahaman dan penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dimulai dari kegiatan pembelajaran di sekolah,” tegasnya. (Dedy Hutajulu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *