Medan, Bonarinews.com – Pasca Wali Kota Medan, Bobby Nasution, dipastikan maju sebagai bakal calon Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) dari Partai Gerindra, atmosfer politik Kota Medan memanas. Beberapa nama mantan wali kota, bupati, politisi, serta tokoh masyarakat mulai mencuat sebagai kandidat bakal calon Wali Kota Medan periode 2024-2029.
Nama-nama besar seperti Rahudman Harahap, mantan Wali Kota Medan periode 2010-2015; Bakhtiar Ahmad Sibarani, mantan Bupati Tapanuli Tengah; dan Akhyar Nasution, yang sempat menjabat Wali Kota Medan hanya selama seminggu, menjadi sorotan publik. Tak ketinggalan, Wakil Wali Kota Medan petahana, Aulia Rahman, juga sudah mulai merapat ke partai politik untuk mendapatkan dukungan dalam pemilihan legislatif 2024.
Tidak hanya itu, politisi muda seperti Ketua DPW Hanura Sumut El Adrian Syah, Ketua Gerindra Kota Medan Ikhwan Ritonga, Ketua BPD HIPMI Sumut Ade Jona Prasetyo, dan mantan Ketua PP Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak, yang saat ini menjabat sebagai juru bicara Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto, juga meramaikan bursa calon.
Menanggapi dinamika politik yang semakin dinamis ini, Aktivis ’98 Muhammad Ikhyar Velayati, yang akrab disapa Bung Kesper, menilai bahwa perebutan kursi Wali Kota Medan akan mengerucut pada dua kekuatan besar: koalisi partai politik Indonesia Maju (KIM) dan PDIP.
“Konstelasi politik pada Pilkada Kota Medan mencerminkan polarisasi di Sumut secara keseluruhan. Pertarungan ini akan mengerucut antara calon dari Partai Koalisi Indonesia Maju melawan PDIP dan sekutunya. Calon yang tidak mendapat dukungan dari kedua poros politik ini sudah mati mesin,” ungkap Ikhyar di Medan, Senin (10/6/2024).
Menurut Ikhyar, untuk bisa diusung sebagai calon Wali Kota Medan oleh koalisi partai, ada beberapa syarat dan kriteria yang harus dipenuhi.
“Ini merupakan kelanjutan dari Pilpres 2024. Karena itu, pertarungan Pilkada Medan saat ini sangat alot dan keras. Selain rekam jejak yang mumpuni, keunggulan elektoral dan kemampuan logistik menjadi syarat utama agar bisa diusung oleh koalisi partai,” jelas Ikhyar.
Ikhyar menambahkan, “Jika kita melihat beberapa nama yang beredar saat ini dan mengaitkannya dengan kriteria serta syarat utama yang diajukan partai, hanya beberapa nama yang akan lolos seleksi menjadi calon Wali Kota Medan. Nama-nama tersebut termasuk Rahudman Harahap, Ikhwan Ritonga, Ade Jona Prasetyo, dan Dahnil Anzar Simanjuntak.”
Dengan kondisi politik yang semakin memanas, Pilkada Kota Medan dipastikan akan menjadi ajang pertarungan yang sengit dan menarik untuk diikuti. Pertarungan antara Koalisi Indonesia Maju dan PDIP ini tidak hanya menentukan nasib Kota Medan, tetapi juga mencerminkan kekuatan politik di Sumatera Utara secara keseluruhan. (BN-01)