Medan, Bonarinews.com – Pada hari kedua pelatihan “Peningkatan Kompetensi Guru untuk Memahami Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, Zat Adiktif (Narkoba), Minuman Keras, Merokok, dan HIV-AIDS” di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Pembina, seorang siswa kelas X, Gilang, mengungkapkan rasa syukurnya bisa mengikuti workshop tersebut.
“Saya bisa menjaga lingkungan pergaulan agar terhindar dari penyalahgunaan narkoba yang sudah banyak merusak generasi muda dan tua, serta bisa berakibat pada kematian,” kata Gilang, di Medan, Rabu (29/5/2024).
Affandi, siswa kelas VIII tunarungu, juga berbagi pengalamannya. Dia kini memahami bahwa konsumsi narkoba berlebihan bisa menyebabkan overdosis karena tubuh tidak bisa mentoleransi dosis yang tinggi. “Saya jadi tahu betapa berbahayanya narkoba bagi tubuh,” ujar Affandi.
Pelatihan ini, yang berlangsung selama empat hari mulari dari 28 hingga 31 Mei 2024, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan guru dan siswa mengenai bahaya narkoba dan HIV-AIDS. Narasumber utama, Asnamaini dari Badan Narkotika Nasional (BNN), memberikan penjelasan mendetail tentang berbagai jenis obat terlarang dan risiko kesehatannya.
Kepala SLB Negeri Pembina, Mardi Panjaitan, menekankan pentingnya peran guru dalam mengedukasi siswa tentang bahaya narkoba dan zat adiktif lainnya. “Peningkatan kompetensi guru dalam memahami masalah ini sangat krusial untuk melindungi generasi muda dari pengaruh negatif,” ujarnya.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para guru dan siswa dapat lebih waspada dan mampu menjaga diri dari penyalahgunaan narkoba dan penyakit menular seperti HIV-AIDS. (BN-01)