Medan, Bonarinews.com — Guru Besar Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (USU), Ritha Dalimunthe, menegaskan bahwa pelaku UMKM harus berani mengubah pola pikir agar mampu menembus pasar yang lebih besar. Hal tersebut disampaikan Ritha dalam Business Talk “Unlocking UMKM Potential: Kolaborasi Pemerintah, Investor, dan Koperasi untuk Mendorong Scale-Up Bisnis”, di Hotel Mercure Medan, Rabu (10/12/2025).
Ritha menyebut UMKM memiliki peran vital dalam perekonomian nasional karena menyumbang lebih dari 60 persen aktivitas ekonomi dan menyerap hampir seluruh tenaga kerja. Namun, besarnya kontribusi itu belum sejalan dengan kemampuan UMKM untuk naik kelas.
“Perubahan mindset menjadi kunci. Pelaku UMKM harus mulai melihat peluang secara lebih luas, berani mengeksplorasi dan mengeksploitasi potensi di sekitar mereka,” ujar Ritha.
Ia mencontohkan, banyak potensi lokal seperti pangan, kerajinan, dan komoditas daerah yang sebenarnya mampu dikembangkan menjadi produk bernilai tinggi jika dikemas dengan inovasi dan cerita yang kuat. Menurutnya, UMKM tidak cukup hanya memproduksi barang, tetapi harus memahami kebutuhan konsumen dan tren pasar.
“Eksplorasilah peluang yang ada. Ubah produk sederhana menjadi lebih menarik. Ceritakan nilai dan keunggulannya kepada konsumen,” tambahnya.
Ritha menegaskan pentingnya digitalisasi sebagai bagian dari transformasi UMKM. Ia menyebut penggunaan media sosial untuk promosi, storytelling, dan interaksi pelanggan bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan.
Dalam penataan usaha, Ritha menilai banyak UMKM masih beroperasi tanpa struktur, pembagian tugas, atau administrasi yang jelas. Ia mendorong pelaku UMKM mulai membangun sistem sederhana, seperti pencatatan keuangan, penjadwalan produksi, dan perencanaan pemasaran.
“Jangan semua dilakukan sendiri. Meski usaha masih kecil, pembagian peran, pengelolaan keuangan, dan perencanaan bisnis harus disiapkan sejak awal,” ujarnya.
Ritha juga mengapresiasi 50 UMKM terpilih yang telah mengikuti pendampingan selama enam bulan. Ia berharap kelompok tersebut menjadi motor penggerak bagi ribuan pelaku usaha lain di Sumatera Utara.
“Lima puluh peserta ini adalah pionir. Tugas mereka adalah menarik ribuan UMKM lain untuk ikut tumbuh. Dengan mindset yang tepat, UMKM Sumut bisa melompat jauh lebih besar,” tegasnya.
Pada akhir paparannya, Ritha mengingatkan bahwa proses scale-up tidak dapat dicapai dalam waktu singkat. Kolaborasi antara pemerintah, perguruan tinggi, lembaga pembiayaan, dan pelaku usaha disebutnya sebagai faktor penentu keberlanjutan.
“Pembinaan enam bulan adalah awal. Tantangan sebenarnya ada pada konsistensi. Jika mindset berubah, cara kerja berubah, dan kolaborasi berjalan, UMKM pasti mampu menembus pasar yang lebih luas,” tutupnya. (Redaksi)