Bupati Taput Gelar Evaluasi Pascabencana: Minta Gerak Cepat, Data Akurat, dan Tembus Desa Terisolir

Bagikan Artikel

Taput, Bonarinews.com — Enam hari setelah bencana besar melanda Tapanuli Utara, Bupati Dr. Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat memimpin rapat evaluasi penanganan darurat di Aula Martua, Tarutung, Senin malam (1/12). Rapat ini dihadiri Wakil Bupati Deni Parlindungan Lumbantoruan, perwakilan TNI dan Polri, para asisten, OPD, serta pejabat eselon 3.

Dalam arahannya, Bupati menegaskan bahwa seluruh jajaran harus bekerja cepat dan tidak hanya menunggu arahan. Ia meminta semua armada dimaksimalkan dan setiap laporan di lapangan disampaikan secara lengkap.

“Kita harus bergerak cepat. Jangan ada yang hanya menjadi penonton. Pastikan data selalu diperbarui agar penanganan 14 hari masa tanggap darurat ini berjalan efektif,” ujarnya.

Ia juga memberi perhatian besar pada pendataan kerusakan rumah dan infrastruktur. Dokumen pendukung harus lengkap dan rinci agar kebutuhan mendesak bisa segera diusulkan ke pemerintah pusat maupun provinsi. Menurut Bupati, kemampuan anggaran daerah sangat terbatas sehingga laporan yang akurat akan menentukan cepatnya dukungan dari kementerian terkait.

“Semua persoalan warga harus segera dijawab. Pertanggungjawaban anggaran juga harus tertib,” tambahnya.

Bupati menyoroti tujuh wilayah yang masih terisolir. Ia meminta semua tim turun langsung melalui jalur darat untuk memastikan kondisi warga, mendokumentasikan kerusakan, dan menyalurkan bantuan secara tepat sasaran.

Wakil Bupati menambahkan bahwa jalur darat saat ini menjadi cara paling efektif untuk mengirimkan bantuan. Ia juga menekankan pentingnya data sebagai dasar tahap pemulihan, termasuk kemungkinan relokasi bagi warga yang tinggal di zona rawan.

Sementara itu, Ketua TP PKK Taput, Ny. Neny Angelina JTP Hutabarat, mengingatkan bahwa banyak siswa kelas XII kehilangan dokumen pendidikan akibat bencana. Ia berharap pemerintah dapat memfasilitasi penerbitan ulang dokumen penting agar mereka tetap bisa mengikuti ujian.

Dari unsur TNI, Kasdim 0210/TU menyebut bahwa reaksi cepat di lapangan sangat dibutuhkan, termasuk penyediaan sarana operasional bagi tim. Ia menargetkan pencarian korban hilang di Desa Sibalanga dapat diselesaikan keesokan hari.

Perwakilan Polres Taput melalui Kabag Ops juga menyampaikan kesiapan dua pleton personel untuk membantu penanganan di Kecamatan Adiankoting dan Parmonangan secara bertahap.

Menutup rapat, Bupati kembali menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk bekerja bersama TNI, Polri, dan semua unsur terkait demi percepatan pemulihan. Ia memastikan penanganan tidak dibedakan antarwilayah.

“Prioritas di Adiankoting saat ini karena statusnya jalur nasional menuju Tapteng–Sibolga. Selain itu, kita memaksimalkan bantuan peralatan dari pusat dan provinsi. Kita juga sudah mengirim alat berat dan bantuan ke Kecamatan Parmonangan,” tutupnya.

Reporter: Lindung Silaban

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *