Banjir Meluas di Deli Serdang, 30 Ribu Rumah Terendam di 15 Kecamatan

Bagikan Artikel

Lubuk Pakam, Bonarinews.com – Banjir dan longsor yang melanda Kabupaten Deli Serdang sejak Kamis (27/11/2025) hingga Jumat malam mengakibatkan 30.609 rumah warga terendam. Secara keseluruhan, bencana ini berdampak pada 52.100 kepala keluarga atau sekitar 170.760 jiwa di 15 kecamatan.

Wilayah yang terdampak tersebar di Tanjung Morawa, Deli Tua, Sunggal, Namorambe, Hamparan Perak, Bangun Purba, Percut Sei Tuan, Sibolangit, Lubuk Pakam, Beringin, Batang Kuis, Patumbak, Galang, Pantai Labu, dan Pancur Batu.

Dari seluruh kecamatan, Sunggal menjadi kawasan dengan dampak paling luas. Sebanyak 13.531 rumah di kecamatan ini terendam banjir, dan lebih dari 44 ribu jiwa ikut terdampak. Menyusul setelahnya Kecamatan Batang Kuis dengan 5.674 rumah terdampak, serta Kecamatan Beringin dengan lebih dari 3.500 rumah terendam.

Selain banjir, sejumlah titik di Kecamatan Sibolangit mengalami longsor. Material tanah menutup jalan desa di berbagai dusun di Desa Buah Nabar dan Rumah Kinangkung SP. Di Desa Suka Maju, longsor bahkan memutus jalan sepanjang 50 meter dengan kedalaman hingga 25 meter. Sementara di Desa Bandar Baru, satu jembatan gantung rusak dan sebuah rumah hampir roboh.

Longsor juga terjadi di Desa Tanjung Selamat, Kecamatan Sunggal, yang menyebabkan jembatan penghubung antar-dusun terputus. Di sejumlah lokasi lainnya, pohon tumbang menambah panjang daftar kerusakan, seperti di Tanjung Morawa yang menyebabkan dua warga luka ringan, serta di Lubuk Pakam yang merusak satu rumah.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kominfostan Deli Serdang, Anwar Sadat Siregar, mengatakan pemerintah daerah telah mengaktifkan berbagai langkah tanggap darurat di lapangan. Salah satu yang paling krusial adalah penyediaan dapur umum.

Hingga Sabtu (29/11/2025), Pemkab Deli Serdang telah mendirikan 78 dapur umum untuk memenuhi kebutuhan warga terdampak. Kecamatan Sunggal menjadi wilayah dengan jumlah dapur umum terbanyak, yakni 46 titik, termasuk 11 titik khusus di Desa Medan Krio.

Anwar menyebutkan ada kecamatan yang tidak mendirikan dapur umum karena kondisi banjir tidak terlalu parah. Meski begitu, Pemkab memastikan kebutuhan warga tetap dipantau dan ditangani sesuai kondisi masin–masing wilayah. (Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *