Sumut, Bonarinews.com – Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, mengumumkan bahwa pengiriman bantuan logistik untuk warga terdampak banjir dan tanah longsor di Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kota Sibolga harus ditunda karena kondisi cuaca buruk. “Seharusnya bantuan kami kirim pagi tadi melalui jalur udara. Namun cuaca memaksa penundaan. Insya Allah bantuan akan dikirim besok pagi apabila cuaca sudah mendukung,” tulis Gubernur Bobby dalam akun media sosialnya, 19 jam lalu.
Penundaan ini menimbulkan kekhawatiran mengingat hujan deras selama empat hari terakhir telah memicu 367 kejadian bencana di Sumatera Utara. Bencana tersebut meliputi tanah longsor, banjir, pohon tumbang, hingga puting beliung, dengan 62 orang tewas, 13 luka berat, 82 luka ringan, dan 65 warga masih hilang. Lebih dari 9.800 warga terpaksa mengungsi di lokasi sementara.
Beberapa wilayah terdampak parah antara lain Tapanuli Tengah, Sibolga, Tapanuli Utara, dan Medan. Di Taput, tercatat 68 kejadian bencana, sementara Polrestabes Medan mencatat 59 kejadian banjir yang memaksa lebih dari 6.700 warga mengungsi.
Polda Sumut menurunkan 1.754 personel untuk menangani kondisi darurat, mulai dari evakuasi korban, membuka akses jalan tertimbun longsor, mendirikan posko darurat, hingga menyalurkan bantuan pangan dan logistik. Teknologi satelit Starlink digunakan untuk memastikan komunikasi tetap berjalan di wilayah terisolasi.
Hujan dengan intensitas tinggi masih berlanjut, sehingga warga diimbau tetap waspada dan mengikuti arahan aparat demi keselamatan. Evakuasi korban hilang terus dilakukan, termasuk dengan dukungan helikopter Mabes Polri untuk menjangkau lokasi-lokasi sulit.
Situasi di lapangan menunjukkan, keterlambatan pengiriman bantuan dapat menambah risiko bagi warga. Banyak warga bertahan di atap rumah atau lokasi tinggi karena akses jalan utama terputus dan jembatan runtuh. Dalam kondisi seperti ini, setiap jam keterlambatan berpotensi menambah korban dan memperburuk kondisi pengungsi.
Gubernur Bobby menekankan pentingnya koordinasi lintas pihak untuk memastikan bantuan sampai tepat waktu. Tagar yang ia sertakan, #KolaborasiSumutBerkah dan #SalamKolaborasi, menjadi pengingat bahwa penanganan bencana membutuhkan kerja sama antara pemerintah, aparat, dan masyarakat.
Sumatera Utara kini menghadapi ujian berat: bencana yang meluas menuntut kecepatan, koordinasi, dan kepastian bahwa bantuan hadir tepat waktu. Penundaan walau satu hari pun menjadi krusial bagi keselamatan ribuan warga yang terdampak. (Redaksi)