5 Tantangan dan Solusi Kesehatan Mental di Kantor

Bagikan Artikel

Bonarinews.com – Pada era modern ini, kesehatan mental menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan dalam berbagai ruang lingkup, termasuk pada lingkup perkantoran. Faktor tekanan dan stres kerja merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan mental di kantor. Masalah kesehatan mental di kantor menjadi isu yang tidak bisa diabaikan karena tidak hanya berpengaruh terhadap performance karyawan tetapi juga efektivitas perusahaan dalam mengelola bisnis.

Adanya 5 tantangan dan 5 solusi kesehatan mental di kantor yang dihadapi oleh karyawan serta perusahaan untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat akan dibahas lebih lanjut dalam artikel ini, ya!

5 Tantangan Kesehatan Mental di Kantor

  1. Tekanan dan Stres Kerja :
    Berdasarkan survey yang telah dilakukan oleh Health on Demand (2023) terhadap 17.500 karyawan pada 16 pasar dunia menjelaskan jika 47% merasa stres dalam menjalani rutinitas mereka. Faktor yang mengakibatkan stres tersebut merupakan tekanan kerja (54%), kepemimpinan yang buruk (39%), dan budaya perusahaan yang toksik (37%).

Tekanan dan stress kerja merupakan salah satu tantangan kesehatan mental utama yang datang dari tuntutan pekerjaan, seperti : deadline pekerjaan yang ketat, ekspektasi yang tidak realistis, maupun beban kerja yang tidak sesuai. Efek negatif jangka panjang dari hal tersebut dapat mengakibatkan masalah kesehatan mental di kantor, seperti burnout, kecemasan, dan depresi.

  1. Kurang Mendapatkan Dukungan
    Apakah kamu pernah merasa tidak mendapat dukungan yang cukup dari manajemen atau kolega di tempat kerja? Ketika kamu mendapatkan penghargaan atas prestasi di kantor atau dapat menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan tepat, tetapi kamu malah mendapatkan tatapan sinis.

Atau mungkin semua rekan kerja selalu tidak pernah mengajak kamu diskusi, walaupun kamu merupakan bagian dari tim? Dukungan yang memadai dari manajemen atau rekan kerja mempengaruhi kesehatan mental di kantor.

Kurangnya komunikasi terbuka mengenai kesehatan mental dan dukungan emosional yang minim dari atasan maupun rekan kerja dapat membuat karyawan merasa tidak dihargai dan terisolasi.

  1. Kurangnya Work-Life Balance
    Istilah work-life balance yang sudah tidak asing lagi di telinga, terutama untuk generasi milenial maupun generasi Z yang saat ini sedang bekerja. Gaya hidup seimbang antara waktu untuk bekerja dan kehidupan pribadi juga berperan penting terhadap kesehatan mental di kantor maupun dirumah.

Survey yang dilakukan oleh Jobstreet (2023) menjelaskan sebanyak 43% pencari kerja di Indonesia mementingkan work-life balance ketika mencari pekerjaan. Bekerja selama 8 jam sehari, keharusan untuk lembur setelah jam kerja berakhir, hingga gangguan pekerjaan diluar jam kerja dapat mengganggu keseimbangan work-life balance.

  1. Stigma Negatif Terhadap Kesehatan Mental
    Masalah kesehatan mental hingga kini masih dilihat sebagai stigma negatif di Indonesia. Seringkali, mereka yang datang berobat ke psikolog maupun psikiater dianggap orang gila, bukan sebagai orang yang membutuhkan pertolongan.

Stigma negatif tersebut juga berlaku di lingkungan kantor. Kesehatan mental di kantor menjadi salah satu hal tabu untuk dibicarakan, sehingga akhirnya karyawan enggan mencari bantuan atau membicarakan masalah kesehatan mental mereka karena adanya tanggapan kurang profesional.

  1. Lingkungan Kerja Tidak Sehat
    Survey dari SHRM (Juli, 2019) memaparkan jika 58% dari karyawan memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya karena budaya kerja yang toxic, hal ini datang dari manajer atau pemimpin di kantor.

Sementara itu, 36% karyawan merasa jika manajer mereka tidak tahu bagaimana cara memimpin dengan baik dan 76% mengatakan jika manajer mereka menentukan budaya di tempat kerja.

Lingkungan kerja yang penuh dengan konflik, budaya kompetisi yang tidak sehat, hingga kurangnya kebijakan untuk mendukung kesehatan mental di kantor dapat memperburuk masalah kesehatan mental karyawan.

5 Solusi Kesehatan Mental di Kantor
Untuk mengatasi 5 tantangan kesehatan mental di kantor, berikut ini 5 solusi kesehatan mental di kantor yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk diterapkan kepada karyawannya :

  1. Menerapkan Program Kesehatan Mental
    Solusi pertama yang dapat dilakukan oleh kantor untuk mengatasi masalah kesehatan mental di kantor, yaitu mengimplementasikan program yang mendukung kesehatan mental.

Perusahaan bisa menyediakan berbagai inisiatif untuk mendukung kesehatan mental, termasuk program pelatihan tentang manajemen stres, pendidikan mengenai kesehatan mental, layanan konseling untuk karyawan, serta akses ke ahli konseling profesional.

  1. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Mendukung
    Budaya kerja yang inklusif dan terbuka sangat penting untuk dibangun, karena hal tersebut dapat membantu mengurangi stigma negatif terhadap kesehatan mental di kantor. Komunikasi terbuka dan ketersediaan ruang bagi karyawan untuk berbicara mengenai masalah di kantor atau menyampaikan pendapat tanpa adanya rasa tertekan karena takut mendapatkan tanggapan negatif, merupakan langkah penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang mendukung.
  2. Fleksibilitas Jam Kerja
    Perusahaan dengan program kerja WFH atau hybrid merupakan salah satu perusahaan idaman di era modern. Karyawan dapat memilih untuk bekerja dari rumah dan hanya datang ke kantor pada hari-hari yang telah ditentukan.

Kedua program ini dapat menjadi opsi bagi perusahaan untuk membantu karyawan dalam mencapai keseimbangan antara kehidupan pribadi dengan pekerjaan kantor. Fleksibilitas jam kerja yang ditawarkan oleh perusahaan kepada karyawan berperan penting dalam mengurangi stres dan meningkatkan kepuasan kerja.

  1. Menyediakan Pelatihan Kesehatan Mental
    Melakukan edukasi terhadap karyawan maupun manajer terkait dengan pentingnya kesehatan mental di kantor serta cara-cara untuk mendukung rekan kerja di kantor dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih mendukung dalam bekerja.

Pelatihan kesehatan mental di kantor tersebut dapat berupa cara mengenali tanda-tanda gangguan kesehatan mental hingga bagaimana memberikan dukungan efektif terhadap rekan kerja yang menderita gangguan kesehatan mental.

  1. Dukungan dari Perusahaan
    Kesehatan mental di kantor tidak hanya melibatkan karyawan, tetapi juga melibatkan dukungan dari perusahaan secara aktif. Perusahaan dapat melatih manajer dan pemimpin untuk lebih peka terhadap masalah kesehatan mental yang mungkin terjadi di lingkungan kerja.

Dengan adanya identifikasi tahap awal masalah kesehatan mental, manajer dapat memberikan dukungan yang diperlukan melalui komunikasi yang dibentuk dalam ruangan tersebut. Kebijakan yang mendukung kesehatan mental di kantor harus diterapkan dan dipromosikan secara aktif.

Kesimpulan

Kesehatan mental di lingkup perkantoran merupakan aspek penting yang perlu mendapatkan perhatian. Setelah mendapatkan informasi mengenai tantangan kesehatan mental di kantor dan penerapan solusi kesehatan mental di kantor yang tepat, perusahaan diharapkan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan produktif.

Kesehatan mental yang baik tidak hanya meningkatkan kesejahteraan karyawan tetapi juga berkontribusi pada efektivitas bisnis perusahaan. Berinvestasi dalam kesehatan mental merupakan langkah menuju masa depan yang lebih baik untuk semua pihak terkait.

Penulis: Priskila Theodora

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *