5 Cara Efektif Sandwich Generation Mengelola Stres

Bagikan Artikel

Bonarinews.com – Generasi sandwich adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan orang dewasa yang terjebak di tengah-tengah tanggung jawab merawat anak-anak mereka sambil juga merawat orang tua mereka yang sudah lanjut usia.

Ini adalah situasi yang sering terjadi di masyarakat kita dan penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 40 juta orang di seluruh dunia menjalani peran sebagai pengasuh tanpa imbalan finansial untuk seseorang yang berusia 65 tahun atau lebih. Bagi banyak orang, tantangan ini bukan hanya bersifat fisik dan emosional, tetapi juga dapat memiliki dampak besar terhadap kesehatan mental mereka.

Tantangan yang Dihadapi Generasi Sandwich

Menjadi seorang pengasuh dalam generasi sandwich berarti harus membagi waktu dan energi antara merawat anak-anak dan orang tua yang sudah menua. Ini bisa melibatkan berbagai tugas, mulai dari menjemput anak dari sekolah, memastikan orang tua mendapatkan makanan yang cukup, hingga mengelola kebutuhan medis dan administrasi orang tua. Hal ini sering kali menyebabkan pengasuh merasa kelelahan ekstrim dan stres.

Mengasuh anak-anak serta orang tua merupakan waktu yang sangat menekan bagi sandwich generation karena mereka sering merasa telah mengabaikan sesuatu atau seseorang. Mereka sering kali tidak memiliki waktu untuk merawat diri mereka sendiri. Hal ini dapat mengakibatkan perasaan frustasi, kesepian, dan bahkan rasa tidak puas.

Dampak Kesehatan Mental

Rasa bersalah yang dirasakan oleh sandwich generation sering kali tidak berdasar, tetapi tetap mengganggu. Mereka mungkin merasa tidak mampu memenuhi ekspektasi dari semua orang di sekitar mereka.
Rasa bersalah semacam ini tidak hanya membuat kita merasa buruk tentang diri sendiri, tetapi juga tidak membantu dalam situasi di mana hampir mustahil untuk memuaskan semua pihak.

Rasa kehilangan juga menjadi bagian dari pengalaman ini. Sandwich Generation seringkali berduka atas hubungan yang mereka harapkan dengan orang tua dan anak-anak mereka atau atas kehilangan masa-masa keluarga yang ideal.

Perubahan dalam peran, seperti menjadi pengasuh utama bagi orang tua, dapat menyebabkan perubahan besar dalam dinamika keluarga dan berakibat pada stres, kecemasan, dan depresi.

5 Cara Efektif Sandwich Generation Mengelola Stres

Menghadapi peran ganda sebagai sandwich generation memerlukan pendekatan yang bijak untuk menjaga kesehatan mental. Berikut ini 5 cara efektif sandwich generation yang dapat membantu dalam mengelola stres :

  1. Prioritaskan Perawatan Diri
    Penting untuk memberi waktu bagi diri sendiri, meskipun dalam jadwal yang padat. Melakukan aktivitas yang kamu sukai, seperti berolahraga, beristirahat, atau bahkan hanya memiliki waktu tenang sendirian yang dapat membantu mengurangi stres.
  2. Jangan Ragu Meminta Bantuan
    Jangan ragu untuk meminta bantuan dari anggota keluarga lainnya atau mencari dukungan dari layanan luar seperti panti jompo atau layanan kesehatan.
    Mendelegasikan tugas-tugas tertentu kepada anggota keluarga atau tenaga profesional dapat meringankan beban kamu sebagai sandwich generation.
  3. Tetapkan Batasan
    Ketahui batas kemampuan kamu dan tidak takut untuk mengatakan tidak adalah kunci untuk mengelola stres. Buatlah jadwal yang realistis dan fleksibel untuk memenuhi kebutuhan semua pihak.
  4. Fokus pada Hal Positif
    Mengingat hal-hal positif dalam hidup, seperti dukungan dari pasangan atau keluarga, bisa memberikan rasa damai dan membantu kamu untuk tetap termotivasi.
  5. Cari Dukungan Emosional
    Terlibat dalam kelompok dukungan atau berkonsultasi dengan terapis dapat tempat bagi perasaan kamu dalam melakukan pengelolaan emosi dan membantu mengatasi stres.

Kesimpulan

Generasi sandwich menghadapi tantangan unik yang dapat mempengaruhi kesehatan mental mereka secara signifikan. Memahami pentingnya perawatan diri, mencari dukungan, dan menetapkan batasan yang jelas adalah langkah-langkah penting untuk mengelola stres dan menjaga kesejahteraan mental.

Dengan pendekatan yang tepat, sandwich generation dapat menjadi lebih baik dalam memenuhi tanggung jawab mereka sambil menjaga kesehatan mental mereka sendiri.

Jika kamu merasa overwhelmed, ingatlah bahwa merawat diri sendiri adalah langkah pertama yang penting ketika kamu harus merawat orang-orang disekitar kamu.

Menjaga keseimbangan dan memberikan perhatian pada kesehatan mental juga tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri, tetapi juga bagi keluarga yang kamu rawat.

Penulis: Priskila Theodora

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *