Medan, Bonarinews.com — Hampir sebulan setelah banjir dan longsor menerjang sejumlah wilayah di Sumatera, duka masih menyelimuti banyak daerah. Data terbaru Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat jumlah korban meninggal dunia kembali bertambah.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyampaikan, hingga Jumat, 26 Desember 2025, jumlah korban jiwa akibat rangkaian bencana di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh mencapai 1.137 orang. Angka itu bertambah dua orang dibandingkan hari sebelumnya, berasal dari Aceh dan Sumatera Barat.
Selain korban meninggal, ratusan orang masih belum ditemukan. BNPB mencatat ada 163 warga yang hingga kini dinyatakan hilang. Proses pencarian masih dilakukan oleh Basarnas di sejumlah titik yang sebelumnya dilaporkan memiliki korban tertimbun material banjir dan longsor.
Menurut Abdul, operasi pencarian tidak dihentikan meski kondisi medan cukup berat. Tim penyelamat terus bekerja siang dan malam, termasuk di akhir pekan, untuk memastikan tidak ada korban yang terlewat.
Di sisi lain, jumlah pengungsi mulai menunjukkan penurunan. Saat ini tercatat sekitar 457 ribu jiwa masih berada di pengungsian. Pemerintah tengah mempercepat pembangunan hunian sementara dan hunian tetap untuk menampung warga yang rumahnya rusak atau hilang.
BNPB menilai kebutuhan tempat tinggal menjadi tantangan besar dalam fase pemulihan. Ribuan keluarga diperkirakan masih akan bergantung pada huntara sebelum dapat menempati rumah permanen.
Bencana yang melanda Sumatera ini menjadi salah satu yang terparah dalam beberapa tahun terakhir. Selain merenggut ribuan nyawa, banjir dan longsor juga memutus akses jalan, merusak jembatan, serta menghancurkan permukiman dan lahan pertanian.
Pemerintah mengimbau masyarakat tetap waspada, mengingat curah hujan di sejumlah wilayah Sumatera masih berpotensi tinggi dalam beberapa hari ke depan. Pemulihan berjalan, namun perjalanan menuju pulih sepenuhnya masih panjang. (Redaksi)